Osama Bin Leden
19.20Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin (bahasa Arab: أسامة بن محمد بن عود بن لادن; sering dipanggil Usamah bin Ladin (atau Osama bin Laden dalam ejaan Inggris), dilahirkan pada tanggal 28 Juni 1957 di kota Jeddah) adalah pendiri Al Qaeda.
Dilahirkan di Jeddah, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Usamah adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara. Ayahandanya yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia II). Di tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan usahanya yang baru bergerak dalam bidang bisnis pembangunan. Pada akhirnya ia memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu ia telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi. Muhammad bin Ladin kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang diperkirakan memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika Serikat. Dari keuntungannya ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham sebesar hampir 300 miliar dolar Amerika.
Pendidikan dan masa muda
Ketika berusia pemuda-remaja, Usamah bin Ladin telah bergabung dengan gerakan Konservatif-Baru (Ultrakonservatif), sebuah gerakan politik dalam agama Islam yang sebagian mengadopsi sebagiannya pemahaman salaf (paham pemurnian agama para ulama saudi) tetapi kurang mendapat dukungan dari para ulama; dan ia pernah masuk kedalam dinas kepolisian yang menegakkan hukum-hukum syariah. Usamah menjadi mahasiswa pada Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, di mana ia berguru pada salah satu dari antara gurunya, yakni Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peran memobilisasi dukungan bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan pendudukan Uni Soviet atas Afghanistan. Usamah bin Ladin lulus menyelesaikan studinya dan diwisuda sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Manajemen.
Perjalanan hidup
Usamah bin Ladin mulai membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika ia berangkat ke Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang Afgan yang dikenal sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Soviet. Usamah menggalang dana melalui jalur-jalur kekayaan dan relasi-relasi koneksi keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Usamah juga terlibat mengambil bagian dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.
Ketika peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Usamah mendirikan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi para mantan/eks pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya yang membantu menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan Afgan.
Ketika tentara-tentara Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan, Usamah bin Ladin pulang kembali ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada perusahaan konstruksi dan bangunan milik keluarga, Group Perusahaan Bin Ladin. Di sini ia kemudian terlibat bersama kelompok orang-orang Saudi yang berseberangan dan melawan pemerintahan kerajaan/monarki Saudi, yakni terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995 Usamah bin Ladin membangun infrasruktur di Sudan ketika hubungannya dengan Presiden Umar Al Basyir dan Dr Hasan Turabi yang memerintah Sudan.
Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi mencabut hak kewarganegaraan Usamah dan membekukan seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negeri. Usamah bin Ladin diyakini berbagai pihak sebagai tokoh pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional dari kaum radikal Islam. Menurut Pemerintah Amerika Serikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan aliansi dengan pola pikir kelompok-kelompok fundamentalis, seperti misalnya kelompok Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Yaman, Arab Saudi, dan Somalia. Organisasi Usamah bin Ladin juga memiliki ikatan-ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang ulama Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun 1995 menggagalkan persekongkolan peledakan beberapa tempat di kawasan kota New York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheik Rahman bergabung bersama kekuatan tentara dan perjuangan Usamah bin Ladin.
Sejak tahun 1992, Pemerintah Amerika Serikat memberi kesan bahwa Usamah bin Ladin dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi target sasaran militer Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan di Yaman, dan satuan militer yang ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993, diberitakan ada 18 orang anggota militer berkebangsaan Amerika Serikat yang bekerja untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan penderitaan di Somalia, mati dibunuh disana ketika menjalankan karya sosial mereka. Mayat tentara pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada tahun 1996 Usamah bin Ladin dikenai hukuman atas tuduhan melatih orang-orang yang terlibat dalam penyerangan pembunuhan tentara pekerja sosial di atas dan ia mengatakan bahwa para pengikutnya bersama kaum Muslim setempat telah membunuh tentara-tentara itu. Penegak hukum Amerika Serikat juga menuduh bahwa Usamah bin Ladin memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas dua hotel di Yaman di mana para tentara Amerika Serikat bermalam dalam perjalanan mereka ke Somalia.
Pada tanggal 7 Agustus 1998, delapan tahun setelah penugasan operasional militer Amerika Serikat di Arab Saudi, dua truk bermuatan bom meledak di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi, Kenya; dan di Dares Salaam, Tanzania. Usamah bin Ladin menolak bertanggungjawab, tetapi para Hakim menegaskan keterlibatan dan kesalahannya itu terbukti dengan adanya surat-surat faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Sel Usamah di London setidaknya kepada tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga menunjukkan pengakuan para pelaku tindak kriminal tertuduh pelaku pengeboman Kedutaan-Kedutaan Besar, yang mengaku mereka adalah anggota gerakan Al Qaeda.
Empat belas hari kemudian, pada tanggal 20 Agustus 1998, Presiden Bill Clinton memerintahkan armada kapal perang Amerika Serikat menggempur kamp-kamp di Afganistan yang dicurigai sebagai sarang pelatihan teroris, dan penggempuran terhadap pabrik reaktor kimia di kota Khartoum, Sudan. Usamah bin Ladin bisa selamat dari serangan itu dan dijatuhi hukuman oleh Amerika Serikat dengan tuduhan sebagai perancang atau otak di balik serangan-serangan bulan November 1998.
Presiden George W. Bush telah menyatakan bahwa Usamah adalah tertuduh utama dalam serangan teroris di kota New York dan Washington pada tanggal 11 September 2001; sama persis bahwa Usamah adalah tertuduh pelaku utama dalam pengeboman gedung World Trade Center pada tahun 1993; dan terhadap lusinan serangan teroris yang lain terhadap Kedutaan-Kedutaan Besar Amerika Serikat, kapal-kapal perang, dan aset-aset Amerika Serikat lainnya.
Para perwira Taliban telah mengutuk serangan hari Selasa ke atas Amerika Serikat dan menegaskan bahwa Taliban pasti tidak terlibat. Usamah bin Ladin sendiri telah menyangkal keterlibatan dirinya dalam pembantaian dan pertumpahan darah 11 September 2001 itu bahkan tatkala Taliban bersumpah melindungi Usamah bin Ladin sambil memperbaharui peringatan Taliban bahwa negara-negara tetangga yang membantu Washington tidak akan bisa luput dari peristiwa serupa. "Amerika Serikat menudingkan jari telunjuknya kepadaku tetapi saya menyatakan dengan pasti dan yakin bahwa saya tidak melakukan semua ini."
Banyak pengamat Islam Internasional mengatakan bahwa perlawanan Usamah bin Ladin dan Al Qaeda-nya akan tetap berlanjut selama dunia barat khususnya Amerika Serikat tidak mengubah kebijakan yang dianggap tidak adil terhadap negara-negara dunia Islam. Kasus Palestina dan keberpihakannya terhadap Israel diantaranya, serta serangan dan pendudukan terhadap Irak membuat masalah yang dikatakan dunia Barat sebagai terorisme tidak akan selesai.
Dilahirkan di Jeddah, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Usamah adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara. Ayahandanya yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia II). Di tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan usahanya yang baru bergerak dalam bidang bisnis pembangunan. Pada akhirnya ia memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu ia telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi. Muhammad bin Ladin kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang diperkirakan memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika Serikat. Dari keuntungannya ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham sebesar hampir 300 miliar dolar Amerika.
Pendidikan dan masa muda
Ketika berusia pemuda-remaja, Usamah bin Ladin telah bergabung dengan gerakan Konservatif-Baru (Ultrakonservatif), sebuah gerakan politik dalam agama Islam yang sebagian mengadopsi sebagiannya pemahaman salaf (paham pemurnian agama para ulama saudi) tetapi kurang mendapat dukungan dari para ulama; dan ia pernah masuk kedalam dinas kepolisian yang menegakkan hukum-hukum syariah. Usamah menjadi mahasiswa pada Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, di mana ia berguru pada salah satu dari antara gurunya, yakni Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peran memobilisasi dukungan bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan pendudukan Uni Soviet atas Afghanistan. Usamah bin Ladin lulus menyelesaikan studinya dan diwisuda sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Manajemen.
Perjalanan hidup
Usamah bin Ladin mulai membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika ia berangkat ke Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang Afgan yang dikenal sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Soviet. Usamah menggalang dana melalui jalur-jalur kekayaan dan relasi-relasi koneksi keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Usamah juga terlibat mengambil bagian dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.
Ketika peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Usamah mendirikan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi para mantan/eks pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya yang membantu menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan Afgan.
Ketika tentara-tentara Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan, Usamah bin Ladin pulang kembali ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada perusahaan konstruksi dan bangunan milik keluarga, Group Perusahaan Bin Ladin. Di sini ia kemudian terlibat bersama kelompok orang-orang Saudi yang berseberangan dan melawan pemerintahan kerajaan/monarki Saudi, yakni terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995 Usamah bin Ladin membangun infrasruktur di Sudan ketika hubungannya dengan Presiden Umar Al Basyir dan Dr Hasan Turabi yang memerintah Sudan.
Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi mencabut hak kewarganegaraan Usamah dan membekukan seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negeri. Usamah bin Ladin diyakini berbagai pihak sebagai tokoh pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional dari kaum radikal Islam. Menurut Pemerintah Amerika Serikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan aliansi dengan pola pikir kelompok-kelompok fundamentalis, seperti misalnya kelompok Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Yaman, Arab Saudi, dan Somalia. Organisasi Usamah bin Ladin juga memiliki ikatan-ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang ulama Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun 1995 menggagalkan persekongkolan peledakan beberapa tempat di kawasan kota New York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheik Rahman bergabung bersama kekuatan tentara dan perjuangan Usamah bin Ladin.
Sejak tahun 1992, Pemerintah Amerika Serikat memberi kesan bahwa Usamah bin Ladin dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi target sasaran militer Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan di Yaman, dan satuan militer yang ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993, diberitakan ada 18 orang anggota militer berkebangsaan Amerika Serikat yang bekerja untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan penderitaan di Somalia, mati dibunuh disana ketika menjalankan karya sosial mereka. Mayat tentara pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada tahun 1996 Usamah bin Ladin dikenai hukuman atas tuduhan melatih orang-orang yang terlibat dalam penyerangan pembunuhan tentara pekerja sosial di atas dan ia mengatakan bahwa para pengikutnya bersama kaum Muslim setempat telah membunuh tentara-tentara itu. Penegak hukum Amerika Serikat juga menuduh bahwa Usamah bin Ladin memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas dua hotel di Yaman di mana para tentara Amerika Serikat bermalam dalam perjalanan mereka ke Somalia.
Pada tanggal 7 Agustus 1998, delapan tahun setelah penugasan operasional militer Amerika Serikat di Arab Saudi, dua truk bermuatan bom meledak di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi, Kenya; dan di Dares Salaam, Tanzania. Usamah bin Ladin menolak bertanggungjawab, tetapi para Hakim menegaskan keterlibatan dan kesalahannya itu terbukti dengan adanya surat-surat faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Sel Usamah di London setidaknya kepada tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga menunjukkan pengakuan para pelaku tindak kriminal tertuduh pelaku pengeboman Kedutaan-Kedutaan Besar, yang mengaku mereka adalah anggota gerakan Al Qaeda.
Empat belas hari kemudian, pada tanggal 20 Agustus 1998, Presiden Bill Clinton memerintahkan armada kapal perang Amerika Serikat menggempur kamp-kamp di Afganistan yang dicurigai sebagai sarang pelatihan teroris, dan penggempuran terhadap pabrik reaktor kimia di kota Khartoum, Sudan. Usamah bin Ladin bisa selamat dari serangan itu dan dijatuhi hukuman oleh Amerika Serikat dengan tuduhan sebagai perancang atau otak di balik serangan-serangan bulan November 1998.
Presiden George W. Bush telah menyatakan bahwa Usamah adalah tertuduh utama dalam serangan teroris di kota New York dan Washington pada tanggal 11 September 2001; sama persis bahwa Usamah adalah tertuduh pelaku utama dalam pengeboman gedung World Trade Center pada tahun 1993; dan terhadap lusinan serangan teroris yang lain terhadap Kedutaan-Kedutaan Besar Amerika Serikat, kapal-kapal perang, dan aset-aset Amerika Serikat lainnya.
Para perwira Taliban telah mengutuk serangan hari Selasa ke atas Amerika Serikat dan menegaskan bahwa Taliban pasti tidak terlibat. Usamah bin Ladin sendiri telah menyangkal keterlibatan dirinya dalam pembantaian dan pertumpahan darah 11 September 2001 itu bahkan tatkala Taliban bersumpah melindungi Usamah bin Ladin sambil memperbaharui peringatan Taliban bahwa negara-negara tetangga yang membantu Washington tidak akan bisa luput dari peristiwa serupa. "Amerika Serikat menudingkan jari telunjuknya kepadaku tetapi saya menyatakan dengan pasti dan yakin bahwa saya tidak melakukan semua ini."
Banyak pengamat Islam Internasional mengatakan bahwa perlawanan Usamah bin Ladin dan Al Qaeda-nya akan tetap berlanjut selama dunia barat khususnya Amerika Serikat tidak mengubah kebijakan yang dianggap tidak adil terhadap negara-negara dunia Islam. Kasus Palestina dan keberpihakannya terhadap Israel diantaranya, serta serangan dan pendudukan terhadap Irak membuat masalah yang dikatakan dunia Barat sebagai terorisme tidak akan selesai.
Malcolm X
23.39Malcolm X (19 Mei 1925–21 Februari 1965) adalah tokoh Muslim dari kaum Afrika-Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King yang berjuang menghapus segala macam diskriminasi lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika-Amerika yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan.
"Saya tahu masyarakat seringkali membunuh orang-orang yang berusaha mengubah mereka menjadi lebih baik. Jika saya mati dengan membawa cahaya bagi mereka dengan membawa kebenaran hakiki yang akan menghancurkan kanker rasisme yang menggerogoti tubuh Amerika Serikat (AS) semua itu terserah kepada Allah SWT. Sementara itu kesalahan atau kekhilafan dalam upaya saya itu semata-mata adalah dari saya sendiri". Demikianlah pesan terakhirnya dalam buku "Malcolm X", Sebuah Otobiografi yang ditulis oleh Alex Harley.
Malcolm X lahir pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska dengan nama asli Malcolm Little. ibunya bernama Louise Little dan ayahnya bernama Pendeta Earl, seorang pendeta baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association) yakni sebuah organisasi yang dirintis oleh Marcos Aurelius Garvey untuk mewadahi perbaikan hidup bagi orang orang negro.
Semasa kecilnya Malcolm dan keluarganya sering menjadi sasaran penembakan, pembakaran rumah pelecehan dan ancaman lantaran ayahnya adalah anggota UNIA yang militan, hingga semuanya memuncak saat ayahnya dibunuh kelompok rasis kulit putih ketika Malcolm berusia enam tahun.
Kehilangan ayahnya merubah kehidupannya sehingga menjadi anak yang liar. Sekolahnya terputus tatkala usianya mencapai 15 tahun. Selanjutnya jalanan dan germerlap dunia hitam yang membuatnya terjerumus dalam berbagai kehidupan antargank pencurian mariyuana narkotika minuman keras perjudian dan pelacuran baik selagi di kampungnya maupun setelah pindah ke Harlem (wilayah terkenal bagi orang Negro) di New York
Pada usia 20 tahun dia diajukan ke pengadilan atas kasus pencurian dan ditahan hingga berusian 27 tahun. Seperti layaknya narapidana lainnya, banyak keonaran yang dia lakukan di penjara namun dia suka menyendiri di balik kamar tahanannya.
Dia menemukan apa yang dinamakan pencerahan diri mulai dari membaca menulis di dalam penjara Chalestown State. Kemudian terjadi surat-menyurat antara Malcolm dan saudaranya Philbert serta diskusi dengan saudara kandungnya Hilda yang sering mengunjunginya selama dipenjara khususnya mengenai ajaran agama Islam tempat kedua saudaranya adalah pengikut Nation of Islam (NoI). Berawal dari sinilah dia mengenal NoI, masuk Islam dan mengadakan kontak melalui surat-menyurat dengan Mr Elijah Muhammad, pimpinan sekaligus tokoh yang dianggap sebagai utusan Allah oleh pengikut NoI. Berkat Elijah-lah ia memahami ketertindasan dan ketidakadilan yang menimpa ras hitam sepanjang sejarah. Sejak itulah Malcolm X menjadi seorang napi yang kutu buku mulai dari menekuni sastra, agama, bahasa, dan filsafat.
Pada hari pembebasannya Malcolm langsung pergi ke Detroit untuk bergabung dengan kegiatan NoI. Dengan bergabungnya Malcolm, NoI berkembang menjadi organisasi yang berskala nasional. Malcolm sendiri menjadi figur yang terkenal di dunia, mulai dari wawancara di televisi, majalah, dan pembicara di berbagai universitas dan serta forum lainnya. Kepopulerannya terbit berkat kata-katanya yang tegas dan kritis seputar kesulitan yang dialami kaum negro, diskriminasi, dan sikap kekerasan yang ditunjukkan kaum kulit putih terhadap kaummnya.
Namun sayangnya, NoI juga memberikan pandangan-pandangan yang bersikap rasis sehingga ia menolak bantuan apapun dari kalangan kulit putih yang benar-benar mendukung perjuangan antidiskriminasi. Bahkan selama 12 tahun Malcolm mendakwahkan bahwa orang kulit putih adalah iblis dan yang terhormat adalah Elijah Muhammad adalah utusan Allah.
Pandangan tersebut tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam sendiri yang tidak membedakan kehormatan dan kehinaan seseorang berdasarkan ras serta tidak ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW.
Pandangan rasis dari NoI membuat Malcolm kemudian menyadari bahwa hal tersebut sebagai sebuah ajaran yang tidak rahmatan lil alamin. Karena hal itu Ia pun keluar dari NoI dan berniat mendirikan organisasi sendiri, selain masalah internal NoI.
Bahkan Malcolm mengatakan, dirinya sering menerima teguran bahwa tuduhan white indicting yang dia lontarkan tidak memiliki dasar dalam perspektif Islam. Di antaranya yang memberikan teguran adalah justru dari kalangan Muslim Timur tengah atau Muslim Afrika Utara. Meski demikian mereka menganggap dia benar-benar memeluk Islam dan mengatakan jika dia berkesempatan mengenal Islam sejati pasti akan memahami ajarannya dan memegang teguh ajarannya.
Setelah melakukan perjalanan ibadah haji dia mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini, apalagi setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan
Beliau berkata, "Pengalaman haji yang saya alami dan lihat sendiri benar benar memaksa saya mengubah banyak pola pikir saya sebelumnya dan membuang sebagian pemikiran saya. Hal itu tidaklah sulit bagi saya." Kata-kata ini sebagai bukti bahwa dirinya mengubah pandangan dari memperjuangkan hak sipil orang negro ke gagasan internasionalisme dan humanisme Islam. Malcolm X pun berganti nama menjadi Haji Malik kemudian berkata:
"Perjalanan haji telah membuka cakrawala berpikir saya dengan menganugerahkan cara pandang baru selama dua pekan di Tanah Suci. Saya melihat hal yang tidak pernah saya lihat selama 39 tahun hidup di Amerika Serikat. Saya melihat semua ras dan warna kulit bersaudara dan beribadah kepada satu Tuhan tanpa menyekutukannya. Benar pada masa lalu saya bersikap benci pada semua orang kulit putih namun saya tidak merasa bersalah dengan sikap itu lagi karena sekarang saya tahu bahwa ada orang kulit putih yang ikhlas dan mau bersaudara dengan orang negro. Kebenaran Islam telah menunjukkan kepada saya bahwa kebencian membabi buta kepada semua orang putih adalah sikap yang salah seperti halnya jika sikap yang sama dilakukan orang kulit putih terhadap orang negro".
Malcolm X akhirnya mendirikan Organization of Afro-American Unity pada 28 Juni 1964. Pada 21 Februari 1965, pada saat akan memberi ceramah di sebuah hotel di New York, Malcolm X tewas diujung peluru tiga orang Afrika-Amerika yang ironisnya dia perjuangkan nilai-nilai dan hak-haknya serta tidak ada yang tahu siapa dan apa di balik kematiannya. Kendati demikian, impian Malcolm X menyebarkan visi antirasisme dan nilai-nilai Islam yang humanis, menggugah kalangan Afro-Amerika dan dunia.
"Saya tahu masyarakat seringkali membunuh orang-orang yang berusaha mengubah mereka menjadi lebih baik. Jika saya mati dengan membawa cahaya bagi mereka dengan membawa kebenaran hakiki yang akan menghancurkan kanker rasisme yang menggerogoti tubuh Amerika Serikat (AS) semua itu terserah kepada Allah SWT. Sementara itu kesalahan atau kekhilafan dalam upaya saya itu semata-mata adalah dari saya sendiri". Demikianlah pesan terakhirnya dalam buku "Malcolm X", Sebuah Otobiografi yang ditulis oleh Alex Harley.
Malcolm X lahir pada tanggal 19 Mei 1925 di Omaha, Nebraska dengan nama asli Malcolm Little. ibunya bernama Louise Little dan ayahnya bernama Pendeta Earl, seorang pendeta baptis dan anggota UNIA (Universal Negro Improvement Association) yakni sebuah organisasi yang dirintis oleh Marcos Aurelius Garvey untuk mewadahi perbaikan hidup bagi orang orang negro.
Semasa kecilnya Malcolm dan keluarganya sering menjadi sasaran penembakan, pembakaran rumah pelecehan dan ancaman lantaran ayahnya adalah anggota UNIA yang militan, hingga semuanya memuncak saat ayahnya dibunuh kelompok rasis kulit putih ketika Malcolm berusia enam tahun.
Kehilangan ayahnya merubah kehidupannya sehingga menjadi anak yang liar. Sekolahnya terputus tatkala usianya mencapai 15 tahun. Selanjutnya jalanan dan germerlap dunia hitam yang membuatnya terjerumus dalam berbagai kehidupan antargank pencurian mariyuana narkotika minuman keras perjudian dan pelacuran baik selagi di kampungnya maupun setelah pindah ke Harlem (wilayah terkenal bagi orang Negro) di New York
Pada usia 20 tahun dia diajukan ke pengadilan atas kasus pencurian dan ditahan hingga berusian 27 tahun. Seperti layaknya narapidana lainnya, banyak keonaran yang dia lakukan di penjara namun dia suka menyendiri di balik kamar tahanannya.
Dia menemukan apa yang dinamakan pencerahan diri mulai dari membaca menulis di dalam penjara Chalestown State. Kemudian terjadi surat-menyurat antara Malcolm dan saudaranya Philbert serta diskusi dengan saudara kandungnya Hilda yang sering mengunjunginya selama dipenjara khususnya mengenai ajaran agama Islam tempat kedua saudaranya adalah pengikut Nation of Islam (NoI). Berawal dari sinilah dia mengenal NoI, masuk Islam dan mengadakan kontak melalui surat-menyurat dengan Mr Elijah Muhammad, pimpinan sekaligus tokoh yang dianggap sebagai utusan Allah oleh pengikut NoI. Berkat Elijah-lah ia memahami ketertindasan dan ketidakadilan yang menimpa ras hitam sepanjang sejarah. Sejak itulah Malcolm X menjadi seorang napi yang kutu buku mulai dari menekuni sastra, agama, bahasa, dan filsafat.
Pada hari pembebasannya Malcolm langsung pergi ke Detroit untuk bergabung dengan kegiatan NoI. Dengan bergabungnya Malcolm, NoI berkembang menjadi organisasi yang berskala nasional. Malcolm sendiri menjadi figur yang terkenal di dunia, mulai dari wawancara di televisi, majalah, dan pembicara di berbagai universitas dan serta forum lainnya. Kepopulerannya terbit berkat kata-katanya yang tegas dan kritis seputar kesulitan yang dialami kaum negro, diskriminasi, dan sikap kekerasan yang ditunjukkan kaum kulit putih terhadap kaummnya.
Namun sayangnya, NoI juga memberikan pandangan-pandangan yang bersikap rasis sehingga ia menolak bantuan apapun dari kalangan kulit putih yang benar-benar mendukung perjuangan antidiskriminasi. Bahkan selama 12 tahun Malcolm mendakwahkan bahwa orang kulit putih adalah iblis dan yang terhormat adalah Elijah Muhammad adalah utusan Allah.
Pandangan tersebut tentu saja bertentangan dengan ajaran Islam sendiri yang tidak membedakan kehormatan dan kehinaan seseorang berdasarkan ras serta tidak ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW.
Pandangan rasis dari NoI membuat Malcolm kemudian menyadari bahwa hal tersebut sebagai sebuah ajaran yang tidak rahmatan lil alamin. Karena hal itu Ia pun keluar dari NoI dan berniat mendirikan organisasi sendiri, selain masalah internal NoI.
Bahkan Malcolm mengatakan, dirinya sering menerima teguran bahwa tuduhan white indicting yang dia lontarkan tidak memiliki dasar dalam perspektif Islam. Di antaranya yang memberikan teguran adalah justru dari kalangan Muslim Timur tengah atau Muslim Afrika Utara. Meski demikian mereka menganggap dia benar-benar memeluk Islam dan mengatakan jika dia berkesempatan mengenal Islam sejati pasti akan memahami ajarannya dan memegang teguh ajarannya.
Setelah melakukan perjalanan ibadah haji dia mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini, apalagi setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan
Beliau berkata, "Pengalaman haji yang saya alami dan lihat sendiri benar benar memaksa saya mengubah banyak pola pikir saya sebelumnya dan membuang sebagian pemikiran saya. Hal itu tidaklah sulit bagi saya." Kata-kata ini sebagai bukti bahwa dirinya mengubah pandangan dari memperjuangkan hak sipil orang negro ke gagasan internasionalisme dan humanisme Islam. Malcolm X pun berganti nama menjadi Haji Malik kemudian berkata:
"Perjalanan haji telah membuka cakrawala berpikir saya dengan menganugerahkan cara pandang baru selama dua pekan di Tanah Suci. Saya melihat hal yang tidak pernah saya lihat selama 39 tahun hidup di Amerika Serikat. Saya melihat semua ras dan warna kulit bersaudara dan beribadah kepada satu Tuhan tanpa menyekutukannya. Benar pada masa lalu saya bersikap benci pada semua orang kulit putih namun saya tidak merasa bersalah dengan sikap itu lagi karena sekarang saya tahu bahwa ada orang kulit putih yang ikhlas dan mau bersaudara dengan orang negro. Kebenaran Islam telah menunjukkan kepada saya bahwa kebencian membabi buta kepada semua orang putih adalah sikap yang salah seperti halnya jika sikap yang sama dilakukan orang kulit putih terhadap orang negro".
Malcolm X akhirnya mendirikan Organization of Afro-American Unity pada 28 Juni 1964. Pada 21 Februari 1965, pada saat akan memberi ceramah di sebuah hotel di New York, Malcolm X tewas diujung peluru tiga orang Afrika-Amerika yang ironisnya dia perjuangkan nilai-nilai dan hak-haknya serta tidak ada yang tahu siapa dan apa di balik kematiannya. Kendati demikian, impian Malcolm X menyebarkan visi antirasisme dan nilai-nilai Islam yang humanis, menggugah kalangan Afro-Amerika dan dunia.
Che Guevara
23.25Siapakah Che Guevara?
Ernesto Guevara Lynch de La Serna (Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 - Bolivia, 9 Oktober 1967) adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba.
Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akte kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.
Bergabung dengan Fidel Castro di Kuba
Ia bergabung dengan pengikut Castro di rumah-rumah petani tempat para pejuang revolusi Kuba dilatih perang gerilya secara keras dan profesional oleh kapten tentara Republik Spanyol Alberto Bayo, seorang pengarang "Ciento cincuenta preguntas a un guerilleo" (Seratus lima puluh pertanyaan kepada seorang gerilyawan) di Havana, tahun 1959. Bayo tidak hanya mengajarkan pengalaman pribadinya tetapi juga ajaran Mao Ze Dong dan Che (dalam bahasa Italia berarti teman sekamar dan teman dekat) menjadi murid kesayangannya dan menjadi pemimpin di kelas. Latihan perang di tanah pertanian membuat polisi setempat curiga dan Che beserta orang-orang Kuba tersebut ditangkap namun dilepaskan sebulan kemudian.
Pada bulan Juni 1956 ketika mereka menyerbu Kuba, Che pergi bersama mereka, pada awalnya sebagai dokter namun kemudian sebagai komandan tentara revolusioner Barbutos. Ia yang paling agresif dan pandai dan paling berhasil dari semua pemimpin gerilya dan yang paling bersungguh-sungguh memberikan ajaran Lenin kepada anak buahnya. Ia juga seorang yang berdisiplin kejam yang tidak sungkan-sungkan menembak orang yang ceroboh dan di arena inilah ia mendapatkan reputasi atas kekejamannya yang berdarah dingin dalam eksekusi massa pendukung fanatik presiden yang terguling Batista. Pada saat revolusi dimenangkan, Guevara merupakan orang kedua setelah Fidel Castro dalam pemerintahan baru Kuba dan yang bertanggung jawab menggiring Castro ke dalam komunisme yang menuju komunisme merdeka bukan komunisme ortodoks ala Moskwa yang dianut beberapa teman kuliahnya. Che mengorganisasi dan memimpin "Instituto Nacional de la forma Agraria", yang menyusun hukum agraria yang isinya menyita tanah-tanah milik kaum feodal (tuan tanah), mendirikan Departemen Industri dan ditunjuk sebagai Presiden Bank Nasional Kuba dan menggusur orang orang komunis dari pemerintahan serta pos-pos strategis. Ia bertindak keras melawan dua ekonom Perancis yang beraliran Marxis yang dimintai nasehatnya oleh Fidel Castro dan yang menginginkan Che bertindak lebih perlahan. Che pula yang melawan para penasihat Uni Soviet. Dia mengantarkan perekonomian Kuba begitu cepat ke komunisme total, menggandakan panen dan mendiversifikasikan produksi yang ia hancurkan secara temporer.
Pernikahan Che Guevara
Pada tahun 1959, Guevara menikahi Aledia March, kemudian berdua mengunjungi Mesir, India, Jepang, Indonesia yang juga hadir pada Konfrensi Asia Afrika, Pakistan dan Yugoslavia. Sekembalinya ke Kuba ia diangkat sebagai Menteri Perindustrian, menandatangani pakta perdagangan (Februari 1960) dengan Uni Soviet yang melepaskan industri gula Kuba pada ketergantungan pasar Amerika. Ini merupakan isyarat akan kegagalannya di Kongo dan Bolivia sebuah aksioma akan sebuah kekeliruan yang tak akan terelakkan. "Tidaklah penting menunggu sampai kondisi yang memungkinkan sebuah revolusi terwujud sebab fokus instruksional dapat mewujudkannya" ucapnya dan dengan ajaran Mao Ze Dong ia percaya bahwa daerah daerah pasti membawa revolusi ke kota yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Juga pada saat ini ia menyebarkan filosofi komunisnya (diterbitkan kemudian dalam "The Socialism and Man in Cuba", 12 Maret 1965). Ia meringkas pahamnya menjadi "Manusia dapat sungguh mencapai tingkat kemanusiaan yang sempurna ketika berproduksi tanpa dipaksa oleh kebutuhan fisiknya sehingga ia harus menjual dirinya sebagai barang dagangan".
Konfrontasi dengan Uni Soviet
Penentangan resminya terhadap komunis Uni Soviet tampak ketika dalam organisasi untuk Solidaritas Asia Afrika di Aljazair (Februari 1965) menuduh Uni Soviet sebagai kaki tangan imperialisme dengan berdagang tak hanya dengan negara-negara blok komunis dan memberikan bantuan pada negara berkembang sosialis atas pertimbangan pengembaliannya. Ia juga menyerang pemerintahan Soviet atas kebijakan hidup bertetangga dan juga atas Revisionisme. Guevara mengadakan konferensi Tiga Benua untuk merealisasikan program revolusioner, pemberontakan, kerjasama gerilya dari Afrika, Asia dan Amerika Selatan. Di samping itu setelah terpaksa berhubungan dengan Amerika Serikat, ia sebagai perwakilan Kuba di PBB menyerang negara-negara Amerika Utara atas keserakahan mereka dan imperialisme yang kejam di Amerika Latin.
Sikap Che yang tidak kenal kompromi pada dua negara kapitalis mendorong negara komunis untuk memaksa Castro memberhentikan Che (1965, bukan secara resmi tetapi secara nyata. Untuk beberapa bulan tempat tinggalnya dirahasiakan dan kematiannya santer diisukan. Ia berada di berbagai Negara Afrika terutama Kongo di mana dia mengadakan survei akan kemungkinan mengubah pemberontakan Kinshasa menjadi sebuah revolusi komunis dengan taktik gerilya Kuba. Ia kembali ke Kuba untuk melatih para sukarelawan untuk proyek ini dan mengirim kekuatan 120 orang Kuba ke Kongo. Anak buahnya bertempur dengan sungguh-sungguh tetapi tidak demikian halnya dengan para pemberontak Kinshasa. Mereka sia-sia saja melawan kekejaman Belgia dan ketika musim gugur 1965 Che meminta Castro untuk menarik mundur saja bantuan Kuba.
Kematian Che Guevara
Petualangan revolusioner terakhir Che adalah di Bolivia, karena ia salah memperkirakan potensi negara itu yang mengakibatkan konsekuensi yang buruk. Tertangkapnya Che oleh tentara Bolivia pada 8 Oktober 1967 adalah akhir dari segala usahanya dan hukuman tembak dijatuhkan sehari setelah itu.
Pada tanggal 12 Juli 1997 jenazahnya dikuburkan kembali dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, di provinsi Las Villas, di mana Guevara mengalami kemenangan dalam pertempuran ketika revolusi Kuba.
Che menjadi legenda. Ia dikenang karena keganasannya, penampilannya yang romantis, gayanya yang menarik, sikapnya yang tak kenal kompromi dan penolakan atas penghormatan berlebihan atas semua reformasi murni dan pengabdiannya untuk kekejaman dan sikapnya yang flamboyan. Ia juga idola para pejuang revolusi dan bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970 atas tindakan revolusi yang berani yang tampak oleh jutaan orang muda sebagai satu-satunya harapan dalam perombakan lingkup borjuis kapitalisme, industri dan komunisme.
Penghormatan terhadap Che Guevara
Berbagai tokoh sastra, musik dan seni telah mempersembahkan komposisinya kepada Che Guevara. Penyair Chili Pablo Neruda mempersembahkan kepadanya puisi Tristeza en la muerte de un héroe (Kesedihan karena kematian seorang pahlawan) dalam karyanya Fin del mundo (Akhir dunia) pada 1969. Pengarang Uruguay, Mario Benedetti menerbitkan pada 1967 serangkaian puisi yang dipersembahkan kepadanya dengan judul A Ras del Sueño (Pada tingkat impian). Penyanyi Carlos Puebla mempersembahkan sebuah lagu Hasta siempre comandante Che Guevara (Untuk selamanya komandan Che Guevara) dan Los Fabulosos Cadillacs, Gallo Rojo (Ayam jantan merah), yang muncul dalam album El León (Singa) pada 1991.
Tak Ada Rotan Akar Pun Jadi
23.24
Seorang guru SD di pedalaman Papua sedang mengajar anak didiknya. Kali itu, mata pelajarannya adalah Bahasa Indonesia tentang peribahasa.
"Lanjutkan peribahasa di bawah ini ya...," kata sang guru.
"Iya bapak'," kata seluruh muridnya.
Tak ada rotan.... ?," tanya sang Guru.
"Pergi ke hutan," teriak seorang murid.
"Salah... Yang benar, Akar pun Jadi," jelas guru.
"Tidak Bapa... Di tanah kami, kalau tak ada rotan, tinggal lari ke hutan, pasti dapat banyak bapa..." protes murid.
???#$%!!!
"Lanjutkan peribahasa di bawah ini ya...," kata sang guru.
"Iya bapak'," kata seluruh muridnya.
Tak ada rotan.... ?," tanya sang Guru.
"Pergi ke hutan," teriak seorang murid.
"Salah... Yang benar, Akar pun Jadi," jelas guru.
"Tidak Bapa... Di tanah kami, kalau tak ada rotan, tinggal lari ke hutan, pasti dapat banyak bapa..." protes murid.
???#$%!!!
Pantat Gue Sakit
23.23
Waktu itu hari Jum'at, dan aku sedang berhalangan Shalat. Aku, bersama empat temanku, yaitu Sifa, Savira, Ayu, dan Adina, yang juga sedang berhalangan Shalat, memutuskan untuk ngumpul-ngumpul di halaman belakang sekolah, yang kami sebut kavling, sambil mengisi waktu menunggu yang sedang shalat.
Kami pergi ke sana juga melalui kantin sekolah. Jadi, kami jajan dulu, baru setelah itu ke kavling terusnya ngobrol. Di kantin itu ada banyak penjual, salah satunya penjual aneka jus yang nama gaulnya "BOJES", ada juga tukang batagor yang kami sebut "UJANG", terus juga ada tukang penjual Fried Chicken kecil-kecil yang kami sebut "AIYAM".
Puti, Savira, dan aku cuma beli es di BOJES, jadi cepet, dan langsung menuju kavling. Sifa beli batagor di UJANG, agak lama karena batagornya harus dihangatkan sebentar. Adina beli AIYAM, lebih lama sedikit karena ayamnya harus digoreng. Sifa berjalan menuju kavling, dua menit kemudian Adina terlihat menyusul membawa AIYAM-nya juga es BOJES.
Ketika Adina akan duduk (yang kebetulan bentuknya lesehan), ada seekor kucing berwarna abu-abu mendekati Sifa. Sifa yang agak takut sama kucing mencoba mengusirnya dengan berkata, "Hush, hush! Makanan gue, nih, gue lagi laper," sambil melambaikan tangannya.
Si kucing, yang padahal jaraknya terpaut satu meter dari Sifa, menoleh pada Sifa dan berjalan balik menuju Sifa. Sifa ngeri dan langsung ngacir ke samping Puti. Gaya menyingkir Sifa yang lucu membuat kami tertawa bersama. Adina yang tertawa paling ngakak.
Tiba-tiba, entah mengapa, Adina langsung keselek. Dia bilang, AIYAM-nya yang kebanyakan saos, naik ke hidung, dan membuat napas hidungnya sesak juga kepedasan.
Dia membuang ingusnya tepat di dekat kami, sehingga membuat kami jijik. "Jorok lu!!!" umpat kami. "Hidung gue, kritis, kritis, aduh, hidung gue kepedesan!!! Minta es, minta es!" dia mengipas-ngipas hidungnya dengan kedua tangannya.
Kami geli mendengarnya, dan meledaklah tawa kami, kecuali Savira yang diam saja, cemberut. "Iiiih...!!! Kalian nih, bukannya prihatin temannya lagi sesak napas, malah ngetawain...!!! Ya Allah kasihan banget ya, gue kok punya temen tega-tega begini!!!! Aduww....!!!! Hidung gue, hidung gue sakiiit!!!!" keluhnya.
Dia lalu menaruh es BOJES-nya yang dibungkus plastik di atas lubang hidungnya, seperti sedang mengompres. Lalu menggeser-geser es tersebut. "Ah, enak, enak, dingin, euy... Haduh.... Ohoouww..." gumamnya. "SARAP!!" teriak kami bareng-bareng, kecuali Savira yang masih diam.
"Savira, ngapa lu dari tadi diem aja?" tanya Puti yang keheranan memperhatikan Savira. Dengan suara kecil dan sedikit meringis, Savira berkata, "Pantat gue sakit..."
Kami pergi ke sana juga melalui kantin sekolah. Jadi, kami jajan dulu, baru setelah itu ke kavling terusnya ngobrol. Di kantin itu ada banyak penjual, salah satunya penjual aneka jus yang nama gaulnya "BOJES", ada juga tukang batagor yang kami sebut "UJANG", terus juga ada tukang penjual Fried Chicken kecil-kecil yang kami sebut "AIYAM".
Puti, Savira, dan aku cuma beli es di BOJES, jadi cepet, dan langsung menuju kavling. Sifa beli batagor di UJANG, agak lama karena batagornya harus dihangatkan sebentar. Adina beli AIYAM, lebih lama sedikit karena ayamnya harus digoreng. Sifa berjalan menuju kavling, dua menit kemudian Adina terlihat menyusul membawa AIYAM-nya juga es BOJES.
Ketika Adina akan duduk (yang kebetulan bentuknya lesehan), ada seekor kucing berwarna abu-abu mendekati Sifa. Sifa yang agak takut sama kucing mencoba mengusirnya dengan berkata, "Hush, hush! Makanan gue, nih, gue lagi laper," sambil melambaikan tangannya.
Si kucing, yang padahal jaraknya terpaut satu meter dari Sifa, menoleh pada Sifa dan berjalan balik menuju Sifa. Sifa ngeri dan langsung ngacir ke samping Puti. Gaya menyingkir Sifa yang lucu membuat kami tertawa bersama. Adina yang tertawa paling ngakak.
Tiba-tiba, entah mengapa, Adina langsung keselek. Dia bilang, AIYAM-nya yang kebanyakan saos, naik ke hidung, dan membuat napas hidungnya sesak juga kepedasan.
Dia membuang ingusnya tepat di dekat kami, sehingga membuat kami jijik. "Jorok lu!!!" umpat kami. "Hidung gue, kritis, kritis, aduh, hidung gue kepedesan!!! Minta es, minta es!" dia mengipas-ngipas hidungnya dengan kedua tangannya.
Kami geli mendengarnya, dan meledaklah tawa kami, kecuali Savira yang diam saja, cemberut. "Iiiih...!!! Kalian nih, bukannya prihatin temannya lagi sesak napas, malah ngetawain...!!! Ya Allah kasihan banget ya, gue kok punya temen tega-tega begini!!!! Aduww....!!!! Hidung gue, hidung gue sakiiit!!!!" keluhnya.
Dia lalu menaruh es BOJES-nya yang dibungkus plastik di atas lubang hidungnya, seperti sedang mengompres. Lalu menggeser-geser es tersebut. "Ah, enak, enak, dingin, euy... Haduh.... Ohoouww..." gumamnya. "SARAP!!" teriak kami bareng-bareng, kecuali Savira yang masih diam.
"Savira, ngapa lu dari tadi diem aja?" tanya Puti yang keheranan memperhatikan Savira. Dengan suara kecil dan sedikit meringis, Savira berkata, "Pantat gue sakit..."
(Part I) ----Sebuah Pertemuan
22.15Angin malam bertiup semilir melewati lorong gerbang Sebuah SMA swasta di sebuah kota kecil di penghujung Barat Lamongan, tepatnya di sebuah kota kecil bernama Babat. Di depan terpampang jelas tulisan “SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT (Disamakan)”. Yah….Serasa pulang kerumah sendiri, kerinduanku perlahan mulai terkikis, aku sekarang berada di SMA Muhammadiyah 1 Babat atau SMA MUHIBA nama kerennya, tempatku menuntut ilmu semasa SMA dulu, yang bagiku bukan hanya Seonggok gedung dengan tembok bercat putih yang aku singgahi dari jam 7 pagi sampai jam 1, siang tiap sabtu sampai kamis dengan pintu masuk yang sempit, dan toilet yang kotor, lepas dari semua itu bagiku tempat ini adalah Benda mati yang hidup, Rumah ke duaku di Babat setelah Pondok Pak Yai, tempat ini yang dulu menjadi kawah candra dimuka bagiku dan kawan-kawanku di IRM (OSIS) dan di DKK Hizbul Wathan. Benda mati ini beserta semua ekosistem di dalamnya mempu membentuk karakterku dari seorang anak ingusan menjadi seorang remaja ingusan (lho…opo bedane?).
Di halaman Berjajar tinggi menjulang pohon glodok dengan beberapa koloni burung peking sedang istirahat di sarang-sarang rapuhnya setelah seharian mengepakkan sayap mencari biji-bijian untuk kelangsungan hidupnya dan anak-anaknya. Saat itu adalah bulan juli, saat dimana pada bagian utara bumi sedang mengalami musim panas, dan musim dingin di bagian bumi selatan. Di Indonesia sendiri sedang musim tahun ajaran baru (gak nyambung), Termasuk Di SMA Muhammadiyah 1 Babat, Sedang memulai tahun ajaran baru, tepatnya tahun ajaran 2008/2009 dengan siswa-siswi baru yang mengikuti Masa Orientasi Sisiwa (MOS) atau Forum Ta’aruf Siswa (FORTASI) . Hari itu diadakan Malam Pentas Seni, Menandai bahwa kegiatan orientasi untuk siswa baru akan segera berahir, Aku bersama teman-temanku (atau lebih tepatnya saudara-saudaraku) yang dulu pernah merasakan kehidupan sebagai ksatria putih abu-abu di SMA Muhammadiyah 1 Babat meluangkan waktu untuk melihat kegiatan tersebut, sudah menjadi sebuah tradisi tak tertulis bagi kami para alumni terutama yang pernah menjadi anggota IRM atau Osis serta Dewan Kerja Kaum (DKK) untuk hadir di malam tersebut meski sekedar temu kangen dengan sesama atau dengan guru-guru dan karyawan di sana.
Suasana Mulai riuh di halaman SMA Muhammadiyah 1 Babat. Seorang teman mengampiriku, atau lebuh tepatnya adik kelasku dulu, tahun ini dia lulus. Kastiman namanya, tubuhya kecil untuk ukuran cowok Pribumi, Di Osis kita berdua pernah satu jabatan,
“Mas, masih ingat Melda gak?”
Tanyanya singkat padaku,
“Milda anak SMP Muhammadiyah dulu?”
Sahutku dengan Spontan,
“iya….dia sekarang sekolah di sini”
“Lho…iya ta….?”
Jawabku terkejut,
Kemudian dia mengarahkan telunjuknya kepada seorang gadis yang tersenyum manis sedang berbicara dengan-teman-temannya. Kemudian aku memanggil salah seorang Anak OSIS yang kebetulan aku kenal,
“Dek….bisa minta tolong panggilin anak itu”
kataku padanya sambil mennunjuk ke arah kerumunan,
“Yang itu ta mas….”
“iya dek”,
Jawabku, kemudian dia mengahmpiri gadis itu. Gadis itu pun menioleh ke arahku,
“Kak…………”
Sapanya padaku sambil tersenyum,
“ya dek…., lho aku baru tahu kalo kamu sekolah di sini?”
Jawabku sambil tersenyum juga,
“iya kak…”
Kemudian dia melanjutkan candanya bersama teman-temannya.
Perbincangan kecil itu, meski sebentar namun terasa cukup dalam di hati. Aku tak mengira kedatanganku malam itu membuat aku bertemu dengan wajah yang sudah ltak asing lagi di otakku. Ya…., ternyata pertemuan itu membangkitkan sebuah memori lama yang hampir saja memudar di telan waktu. Emilda nama gadis itu, cuma satu kalimat itu yang aku tahu, dia yang dulu aku kenal waktu aku mengajar kepanduan di sebuah SMP Muhammadiyah di kec.amatan Sekaran, sekarang telah bermetamorfosa menjadi seorang bidadari cantik dengan dua sayap putih di punggungnya, senyumnya membangkitkan adrenalin dan membuat fikiranku terbang jauh hingga menembus atmosfer terluar bumi ini, kehangatan tutur sapanya solah mampu mengobati relung hati yang terkoyak seribu pisau stainless steel made in Tiongkok, tatapan matanya bening, sebening tetesan embun, mengalahkan beningnya lensa teleskop hubble milik NASA, tawanya selau mengiang-ngiang di gendang telinga bagaikan petikan gitar Raja dangdut Rhoma Irama. Hmm………diya masih semanis dulu dengan wujud yang lebih sempurna (kataku dal;am hati) intinya dia adalah gadis yang terpilih, dia kejora diantara gadis-gadis lain di bumi ini.
Sejak saat itu ada yang bergejolak dalam hatiku, memoriku jauh terbang kebelakang (maaf bukan ke toilet) mengenang masa-masa SMA dulu ketika aku masih jadi anak SMA, aku merasa masih ada sebuah cerita yang belum sempat aku tulis, masih ada yang belum cerita yang belum aku katakan, masih ada amanah yang masih aku simpan di hati. Timbul pertanyaan dihatiku, Apakah sekarang saatnya?
Bersambung...............
Di halaman Berjajar tinggi menjulang pohon glodok dengan beberapa koloni burung peking sedang istirahat di sarang-sarang rapuhnya setelah seharian mengepakkan sayap mencari biji-bijian untuk kelangsungan hidupnya dan anak-anaknya. Saat itu adalah bulan juli, saat dimana pada bagian utara bumi sedang mengalami musim panas, dan musim dingin di bagian bumi selatan. Di Indonesia sendiri sedang musim tahun ajaran baru (gak nyambung), Termasuk Di SMA Muhammadiyah 1 Babat, Sedang memulai tahun ajaran baru, tepatnya tahun ajaran 2008/2009 dengan siswa-siswi baru yang mengikuti Masa Orientasi Sisiwa (MOS) atau Forum Ta’aruf Siswa (FORTASI) . Hari itu diadakan Malam Pentas Seni, Menandai bahwa kegiatan orientasi untuk siswa baru akan segera berahir, Aku bersama teman-temanku (atau lebih tepatnya saudara-saudaraku) yang dulu pernah merasakan kehidupan sebagai ksatria putih abu-abu di SMA Muhammadiyah 1 Babat meluangkan waktu untuk melihat kegiatan tersebut, sudah menjadi sebuah tradisi tak tertulis bagi kami para alumni terutama yang pernah menjadi anggota IRM atau Osis serta Dewan Kerja Kaum (DKK) untuk hadir di malam tersebut meski sekedar temu kangen dengan sesama atau dengan guru-guru dan karyawan di sana.
Suasana Mulai riuh di halaman SMA Muhammadiyah 1 Babat. Seorang teman mengampiriku, atau lebuh tepatnya adik kelasku dulu, tahun ini dia lulus. Kastiman namanya, tubuhya kecil untuk ukuran cowok Pribumi, Di Osis kita berdua pernah satu jabatan,
“Mas, masih ingat Melda gak?”
Tanyanya singkat padaku,
“Milda anak SMP Muhammadiyah dulu?”
Sahutku dengan Spontan,
“iya….dia sekarang sekolah di sini”
“Lho…iya ta….?”
Jawabku terkejut,
Kemudian dia mengarahkan telunjuknya kepada seorang gadis yang tersenyum manis sedang berbicara dengan-teman-temannya. Kemudian aku memanggil salah seorang Anak OSIS yang kebetulan aku kenal,
“Dek….bisa minta tolong panggilin anak itu”
kataku padanya sambil mennunjuk ke arah kerumunan,
“Yang itu ta mas….”
“iya dek”,
Jawabku, kemudian dia mengahmpiri gadis itu. Gadis itu pun menioleh ke arahku,
“Kak…………”
Sapanya padaku sambil tersenyum,
“ya dek…., lho aku baru tahu kalo kamu sekolah di sini?”
Jawabku sambil tersenyum juga,
“iya kak…”
Kemudian dia melanjutkan candanya bersama teman-temannya.
Perbincangan kecil itu, meski sebentar namun terasa cukup dalam di hati. Aku tak mengira kedatanganku malam itu membuat aku bertemu dengan wajah yang sudah ltak asing lagi di otakku. Ya…., ternyata pertemuan itu membangkitkan sebuah memori lama yang hampir saja memudar di telan waktu. Emilda nama gadis itu, cuma satu kalimat itu yang aku tahu, dia yang dulu aku kenal waktu aku mengajar kepanduan di sebuah SMP Muhammadiyah di kec.amatan Sekaran, sekarang telah bermetamorfosa menjadi seorang bidadari cantik dengan dua sayap putih di punggungnya, senyumnya membangkitkan adrenalin dan membuat fikiranku terbang jauh hingga menembus atmosfer terluar bumi ini, kehangatan tutur sapanya solah mampu mengobati relung hati yang terkoyak seribu pisau stainless steel made in Tiongkok, tatapan matanya bening, sebening tetesan embun, mengalahkan beningnya lensa teleskop hubble milik NASA, tawanya selau mengiang-ngiang di gendang telinga bagaikan petikan gitar Raja dangdut Rhoma Irama. Hmm………diya masih semanis dulu dengan wujud yang lebih sempurna (kataku dal;am hati) intinya dia adalah gadis yang terpilih, dia kejora diantara gadis-gadis lain di bumi ini.
Sejak saat itu ada yang bergejolak dalam hatiku, memoriku jauh terbang kebelakang (maaf bukan ke toilet) mengenang masa-masa SMA dulu ketika aku masih jadi anak SMA, aku merasa masih ada sebuah cerita yang belum sempat aku tulis, masih ada yang belum cerita yang belum aku katakan, masih ada amanah yang masih aku simpan di hati. Timbul pertanyaan dihatiku, Apakah sekarang saatnya?
Bersambung...............
Kehidupan dan efek rumah kaca
20.29Dewasa ini efek rumah kaca yang memicu pemanasan global, menjadi sorotan tajam semua negara. Padahal di zaman purba, efek rumah kaca justru memicu munculnya kehidupan yang beragam.
Para pakar iklim mengkhawatirkan, jika terjadi pemanasan global, akan terjadi bencana hebat yang amat merugikan umat manusia. Para pakar iklim mengkhawatirkan, meningkatnya suhu Bumi beberapa derajat Celsius dari suhu rata-rata sekarang ini, akan mencairkan lapisan es di kedua kutub. Dampaknya muka air laut akan naik beberapa meter
. Hal ini akan mengakibatkan musnahnya negara-negara kepulauan kecil atau negara yang ketinggiannya sejajar dengan permukaan laut. Tapi betulkan pemanasan global selalu berdampak negatif?
Ternyata sejarah iklim Bumi menunjukan, efek rumah kaca dan pemanasan global justru memicu munculnya kehidupan. Kajian paleo-klima, yakni iklim di zaman purba menunjukan, sejak 4,3 milyar tahun lalu di Bumi sudah diproduksi gas rumah kaca alami, terutama methan dan karbon-dioksida. Hal ini menyebabkan efek rumah kaca yang menghangatkan suhu Bumi, menjadi rata-rata 15 derajat Celsius. Jika tidak ada pemanasan global, suhu Bumi ketika itu diperkirakan rata-rata minus 18 derajat Celsius, karena intensitas energi matahari pada awal pembentukan Bumi, hanya 70 persen dari intensitasnya sekarang.
Para pakar paleo-klima bertanya, gas rumah kaca alami apa yang menyebabkan efek rumah kaca itu? Mula-mula diduga gas rumah kaca karbondioksida dari aktivitas gunung api, yang menyebabkan efekr rumah kaca purba tsb. Akan tetapi, selama dua dekade para ahli terus memperdebatkan intensitasnya. Karena efek gas rumah kaca karbondioksida dari aktivitas gunung api, menurut perhitungan jauh lebih lemah dari fakta yang ada. Barulah pada tahun 1995 lalu, kelompok peneliti dari Universitas Harvard di Cambridge-Massachussets, di bawah pimpinan Prof. Dr. Rob Rye mematahkan teori karbondioksida tsb.
Diketahui, jika Karbondikosida bereaksi dengan oksida besi, tanpa kehadiran oksigen, akan terbentuk mineral besi-karbonat yang disebut Siderite. Reaksi untuk memicu terbentuknya mineral Siderite, membutuhkan konsentrasi gas karbondioksida sekitar delapan kali lipat dari konsentrasi gas karbondioksida sekarang ini. Akan tetapi, penelitian geologi dari zaman pra-Kambrium sekitar 2,3 milyar tahun lalu, samasekali tidak menemukan mineral Siderite. Artinya konsentrasi gas karbondioksida purba, jauh lebih sedikit dari saat ini.
Methanogen
Ternyata yang memanaskan Bumi, di zaman itu adalah gas Methan. Mikro organisme yang disebut methanogen, yang hidup dalam habitat bebas oksigen, memproduksi gas methan yang cukup untuk memanaskan Bumi, agar tidak membeku. Untuk menciptakan efek rumah kaca sekuat itu, para peneliti dari NASA, memperhitungkan konsentrasi karbondikosida di atmosfir sekitar dua persen. Artinya, diperlukan volume gas karbondioksida 50 kali lipat dari volume saat ini. Tapi hanya dibutuhkan 0,1 persen konsentrasi gas Methan, untuk menjada agar Bumi tidak membeku.
Selama sekitar dua milyar tahun, mikro organisme methanogen berkembang biak di Bumi yang dipenuhi aktivitas vulkanisme. Methanogen mengkonsumsi karbondioksida dan hidrogen, yang dimuntahkan gunung api, dan memproduksi gas methan sebagai produk buangan. Selama milyaran tahun konsentrasinya menjadi cukup besar, untuk menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global di Bumi. Diperkirakan, suhu Bumi ketika itu, rata-rata 33 derajat Celsius atau jauh lebih panas ketimbang suhu rata-rata selama 100.000 tahun terakhir ini. Ketika produksi gas methan melebihi konsentrasi satu promile, sistem thermostat global di atmosfir bekerja, dengan mengubah methan menjadi rantai polymer panjang yang menghalangi cahaya matahari. Terjadi semacam penyejukan suhu global.
Akibatnya, pada zaman Kambrium yakni sekitar 542 juta tahun lalu, terjadi apa yang disebut eksplosi biologi di permukaan Bumi. Dalam artian, tiba-tiba keanekaragaman hayati meningkat secara drastis. Dalam waktu hanya 40 juta tahun, jumlah biomassa yang menjadi cikal bakal organisme modern semakin banyak jenisnya. Pemicunya diduga emisi oksigen ke atmosfer, yang membunuh mikro-organisme methanogen, tapi memunculkan semakin banyak organisme lain yang berderajat lebih tinggi.
Thermostat alami
Juga yang amat menarik, Bumi ternyata memiliki thermostat alami lainnya, yang mencegah fluktuasi temperatur secara dramatis. Yakni sistem sirkulasi Karbonat-Silikat global. Seperti diketahui, sekitar 60 persen dari seluruh mineral di Bumi adalah keluarga silikat. Karbondioksida yang terurai dalam air hujan, membentuk ikatan dengan Kalsium dari lapisan batuan silikat, menjadi senyawa kalsium-hidrogen-karbonat yang kemudian biasanya terbawa aliran air ke laut. Sedimennya kemudian mengendap di dasar lautan. Sedimen di dasar laut itu, juga tidak statis, tapi terbawa oleh gerakan kerak Bumi.
Di jalur-jalur penujaman, gas rumah kaca karbon dioksida kembali dilepaskan ke atmosfir. Sirkulasi gas karbon dioksida ini, membentuk semacam thermostat yang juga mengatur suhu Bumi. Akan tetapi, situasi di alam tidak sepenuhnya dalam kondisi setimbang. Berkali-kali Bumi mengalami apa yang disebut runtuhnya sistem iklim secara tiba-tiba. Jika sistem thermostat kollaps, Bumi mengalami zaman es global. Apa yang terjadi di zaman Kambrium diduga juga merupakan dampak dari zaman es global itu. Ketika Bumi mendingin, organisme penghasil oksigen berkembang biak mendesak organisme methanogen.
Mesin iklim Bumi, yang dipengaruhi intensitas energi matahari, serta komposisi keanekaragaman hayati dan aktivitas Bumi sendiri, terus bekerja hingga kini. Bedanya, di zaman modern ini, aktivitas manusia sangat mempengaruhi komposisi gas rumah kaca di atmosfir. Gejala pemanasan global kini mulai muncul dengan jelas dimana-mana. Kacaunya pola iklim, bencana alam, kebakaran hutan, mencairnya lapisan es di kutub atau naiknya muka air laut, merupakan tanda-tanda perubahan iklim secara dramatis. Pemicunya, yakni manusia, juga ketakutan akan dampak aktivitasnya.
Efek pemanasan global
Dipertanyakan, bagaimana nasib Bumi jika pemansan global terus terjadi. Para pakar geologi mengatakan, model komputer yang dibuat, menunjukan Bumi masih akan eksis selama beberapa milyar tahun lagi. Kondisi Bumi pelan-pelan akan kembali ke kondisi pada awal terbentuknya. Dalam waktu satu setengah milyar tahun lagi, suhu Bumi diperkirakan akan mencapai rata-rata 70 derajat Celsius.
Akibatnya jumlah keanekaragaman hayati, akan kembali ke kondisi di zaman pra-Kambrium, yakni menyusut tajam dan melulu terdiri dari binatang bersel tunggal yang tahan panas ekstrim. Tahun 1967 lalu, pakar astrofisika Jerman, Albrecht Unsöld meramalkan, dalam 3,5 milyar tahun mendatang, intensitas Matahari akan meningkat empat puluh persen. Bumi yang bersuhu super panas akan kering kerontang dan semua kehidupan musnah. Ketika matahari berubah menjadi bintang raksasa merah, yang menelan hampir semua planet di tata surya, kehidupan sudah musnah tiga milyar tahun sebelumnya. Jadi manusia tidak perlu khawatir, karena dipastikan tidak akan ada lagi yang dapat menyaksikan kiamat tsb.
[dw-world.de]
Para pakar iklim mengkhawatirkan, jika terjadi pemanasan global, akan terjadi bencana hebat yang amat merugikan umat manusia. Para pakar iklim mengkhawatirkan, meningkatnya suhu Bumi beberapa derajat Celsius dari suhu rata-rata sekarang ini, akan mencairkan lapisan es di kedua kutub. Dampaknya muka air laut akan naik beberapa meter
. Hal ini akan mengakibatkan musnahnya negara-negara kepulauan kecil atau negara yang ketinggiannya sejajar dengan permukaan laut. Tapi betulkan pemanasan global selalu berdampak negatif?
Ternyata sejarah iklim Bumi menunjukan, efek rumah kaca dan pemanasan global justru memicu munculnya kehidupan. Kajian paleo-klima, yakni iklim di zaman purba menunjukan, sejak 4,3 milyar tahun lalu di Bumi sudah diproduksi gas rumah kaca alami, terutama methan dan karbon-dioksida. Hal ini menyebabkan efek rumah kaca yang menghangatkan suhu Bumi, menjadi rata-rata 15 derajat Celsius. Jika tidak ada pemanasan global, suhu Bumi ketika itu diperkirakan rata-rata minus 18 derajat Celsius, karena intensitas energi matahari pada awal pembentukan Bumi, hanya 70 persen dari intensitasnya sekarang.
Para pakar paleo-klima bertanya, gas rumah kaca alami apa yang menyebabkan efek rumah kaca itu? Mula-mula diduga gas rumah kaca karbondioksida dari aktivitas gunung api, yang menyebabkan efekr rumah kaca purba tsb. Akan tetapi, selama dua dekade para ahli terus memperdebatkan intensitasnya. Karena efek gas rumah kaca karbondioksida dari aktivitas gunung api, menurut perhitungan jauh lebih lemah dari fakta yang ada. Barulah pada tahun 1995 lalu, kelompok peneliti dari Universitas Harvard di Cambridge-Massachussets, di bawah pimpinan Prof. Dr. Rob Rye mematahkan teori karbondioksida tsb.
Diketahui, jika Karbondikosida bereaksi dengan oksida besi, tanpa kehadiran oksigen, akan terbentuk mineral besi-karbonat yang disebut Siderite. Reaksi untuk memicu terbentuknya mineral Siderite, membutuhkan konsentrasi gas karbondioksida sekitar delapan kali lipat dari konsentrasi gas karbondioksida sekarang ini. Akan tetapi, penelitian geologi dari zaman pra-Kambrium sekitar 2,3 milyar tahun lalu, samasekali tidak menemukan mineral Siderite. Artinya konsentrasi gas karbondioksida purba, jauh lebih sedikit dari saat ini.
Methanogen
Ternyata yang memanaskan Bumi, di zaman itu adalah gas Methan. Mikro organisme yang disebut methanogen, yang hidup dalam habitat bebas oksigen, memproduksi gas methan yang cukup untuk memanaskan Bumi, agar tidak membeku. Untuk menciptakan efek rumah kaca sekuat itu, para peneliti dari NASA, memperhitungkan konsentrasi karbondikosida di atmosfir sekitar dua persen. Artinya, diperlukan volume gas karbondioksida 50 kali lipat dari volume saat ini. Tapi hanya dibutuhkan 0,1 persen konsentrasi gas Methan, untuk menjada agar Bumi tidak membeku.
Selama sekitar dua milyar tahun, mikro organisme methanogen berkembang biak di Bumi yang dipenuhi aktivitas vulkanisme. Methanogen mengkonsumsi karbondioksida dan hidrogen, yang dimuntahkan gunung api, dan memproduksi gas methan sebagai produk buangan. Selama milyaran tahun konsentrasinya menjadi cukup besar, untuk menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global di Bumi. Diperkirakan, suhu Bumi ketika itu, rata-rata 33 derajat Celsius atau jauh lebih panas ketimbang suhu rata-rata selama 100.000 tahun terakhir ini. Ketika produksi gas methan melebihi konsentrasi satu promile, sistem thermostat global di atmosfir bekerja, dengan mengubah methan menjadi rantai polymer panjang yang menghalangi cahaya matahari. Terjadi semacam penyejukan suhu global.
Akibatnya, pada zaman Kambrium yakni sekitar 542 juta tahun lalu, terjadi apa yang disebut eksplosi biologi di permukaan Bumi. Dalam artian, tiba-tiba keanekaragaman hayati meningkat secara drastis. Dalam waktu hanya 40 juta tahun, jumlah biomassa yang menjadi cikal bakal organisme modern semakin banyak jenisnya. Pemicunya diduga emisi oksigen ke atmosfer, yang membunuh mikro-organisme methanogen, tapi memunculkan semakin banyak organisme lain yang berderajat lebih tinggi.
Thermostat alami
Juga yang amat menarik, Bumi ternyata memiliki thermostat alami lainnya, yang mencegah fluktuasi temperatur secara dramatis. Yakni sistem sirkulasi Karbonat-Silikat global. Seperti diketahui, sekitar 60 persen dari seluruh mineral di Bumi adalah keluarga silikat. Karbondioksida yang terurai dalam air hujan, membentuk ikatan dengan Kalsium dari lapisan batuan silikat, menjadi senyawa kalsium-hidrogen-karbonat yang kemudian biasanya terbawa aliran air ke laut. Sedimennya kemudian mengendap di dasar lautan. Sedimen di dasar laut itu, juga tidak statis, tapi terbawa oleh gerakan kerak Bumi.
Di jalur-jalur penujaman, gas rumah kaca karbon dioksida kembali dilepaskan ke atmosfir. Sirkulasi gas karbon dioksida ini, membentuk semacam thermostat yang juga mengatur suhu Bumi. Akan tetapi, situasi di alam tidak sepenuhnya dalam kondisi setimbang. Berkali-kali Bumi mengalami apa yang disebut runtuhnya sistem iklim secara tiba-tiba. Jika sistem thermostat kollaps, Bumi mengalami zaman es global. Apa yang terjadi di zaman Kambrium diduga juga merupakan dampak dari zaman es global itu. Ketika Bumi mendingin, organisme penghasil oksigen berkembang biak mendesak organisme methanogen.
Mesin iklim Bumi, yang dipengaruhi intensitas energi matahari, serta komposisi keanekaragaman hayati dan aktivitas Bumi sendiri, terus bekerja hingga kini. Bedanya, di zaman modern ini, aktivitas manusia sangat mempengaruhi komposisi gas rumah kaca di atmosfir. Gejala pemanasan global kini mulai muncul dengan jelas dimana-mana. Kacaunya pola iklim, bencana alam, kebakaran hutan, mencairnya lapisan es di kutub atau naiknya muka air laut, merupakan tanda-tanda perubahan iklim secara dramatis. Pemicunya, yakni manusia, juga ketakutan akan dampak aktivitasnya.
Efek pemanasan global
Dipertanyakan, bagaimana nasib Bumi jika pemansan global terus terjadi. Para pakar geologi mengatakan, model komputer yang dibuat, menunjukan Bumi masih akan eksis selama beberapa milyar tahun lagi. Kondisi Bumi pelan-pelan akan kembali ke kondisi pada awal terbentuknya. Dalam waktu satu setengah milyar tahun lagi, suhu Bumi diperkirakan akan mencapai rata-rata 70 derajat Celsius.
Akibatnya jumlah keanekaragaman hayati, akan kembali ke kondisi di zaman pra-Kambrium, yakni menyusut tajam dan melulu terdiri dari binatang bersel tunggal yang tahan panas ekstrim. Tahun 1967 lalu, pakar astrofisika Jerman, Albrecht Unsöld meramalkan, dalam 3,5 milyar tahun mendatang, intensitas Matahari akan meningkat empat puluh persen. Bumi yang bersuhu super panas akan kering kerontang dan semua kehidupan musnah. Ketika matahari berubah menjadi bintang raksasa merah, yang menelan hampir semua planet di tata surya, kehidupan sudah musnah tiga milyar tahun sebelumnya. Jadi manusia tidak perlu khawatir, karena dipastikan tidak akan ada lagi yang dapat menyaksikan kiamat tsb.
[dw-world.de]
Bulan Pernah Terbelah
20.24Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ?? Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."
Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!!!"
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:
"Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap.... " sampai akhir surat Al-Qamar.
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??"
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya:
Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.
Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab, "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.
sumber: milis Al-Sofwah
Pengusaha Vs Penguasa
05.33
lkisah..ada 2 orang yg bersahabat karib. sebut saja si AMIR dan si BAKRI. Setelah lulus SMA kedua sahabat karib ini mulai melanjutkan studynya masing-masing...
AMIR masuk IPDN (atau apalah namanya sekarang) dan si BAKRI kuliah di Fakultas Ekonomi. Masing-masing sepakat untuk ketemuan sekalian reunian setelah lulus dari studynya masing-masing...
10 tahun kemudian berlalu. Si Amir telah menjadi seorang CAMAT dan si BAKRI telah menjadi pengusaha kontraktor sukses. Kedua sahabat itu pun sepakat janjian untuk ketemuan sekalian ingin melihat keberhasilan masing-masing.
"Halo mir..kita ketemuan yuk..sekalian liat rumahku yang baru nih..",kata Bakri suatu hari ketika menelpon Amir.
"Oke..saya datang kerumah kamu..alamatnya?" "Alamatnya Jln Perkutut No 18..dst", Jawab Bakri. Singkat cerita akhirnya Amir telah sampe di rumah Bakri yang mewah dan megah...
"Gila...lo punya rumah bagus banget! Bagaimana caranya lo bisa dapet rumah bagus gini?" Ujar Amir kagum ketika ketemu Bakri di rumahnya.
Mata Amir gak hentinya memandangi seluruh isi rumah Bakri. Mendengar ini, Bakri hanya tersenyum-senyum bangga sambil berkata.."Yah iyalah..Bakri gitu lho...Lo liat Jembatan di belakang rumah saya?"
"Iya saya liat.."Jawab Amir.
"Sssttss.. Nah..dananya tuh..sebagian masuk kesini" Kata Bakri sambil tangannya menunjukkan ke arah rumahnya...
"Wah...pantesan jembatan-jembatan sekarang kurang kuat.. habis pengusaha macam kamu yang bikin kayak gitu.." Ujar Amir sambil manggut-manggut.
Bakri hanya ketawa terkekeh mendengar kata-kata sahabatnya ini. "Oke deh bakri, Saya pulang dulu..makasih atas jamuan kamu. Kita ketemuan 10 tahun lagi yah..."Kata Amir kemudian setelah puas melihat-lihat seluruh isi rumahnya Bakri.
"Oke mir..kita ketemuan lagi 10 tahun kemudian.."
Singkat cerita lagi..10 Tahun telah berlalu.
Kriiinggg....HP Bakri berbunyi. "Halo? Bakri yah? Ini Amir. Kamu dateng yah kerumahku.." Suara Amir diseberang sana.
"Oke Mir..alamat kamu dimana?" Tanya Bakri.
Setelah diberitahu alamatnya Amir, si Bakri pun mendatangi rumah Amir. Setelah sampai di Alamat yang dituju.. Bakri kaget bukan alang kepalang melihat rumah Amir yg luar biasa besar dan megahnya bak Istana.
"Gila Mir! Rumah kamu lebih bagus dari rumah saya! Bagaimana caranya?" Tanya Bakri begitu ketemu Amir.
Mendengar ini, Amir cuman senyam-senyum saja. Setelah diprsilahkan masuk akhirnya Amir bercerita.."Yah iyalah..Amir gitu lho..Lo kan tau saya sudah Bupati sekarang.."
"Iya sih..tapi mana mungkin gaji Bupati kayak kamu bisa beli rumah segede dan semewah ini?" Ujar Bakri keheranan.
"Hahaha..Lo tau Jembatan dibelakang rumah gue ini?" Kata Amir sambil menunjuk kearah belakang rumahnya..
"Jembatan? Mana jembatannya?"Tanya Bakri keheranan karena gak liat ada jembatan di belakang rumah si Amir.
"Sssttss..Nah itu dia pointnya kri..Rencananya sih di situ mau dibangun jembatan..Tapi dananya masuk semua kesini..." Kata Amir santeai tanpa perasaan berdosa..
Bakri hanya mesam-mesem aja mendengar ini...
Lalu..sebenernya siapa sih yang jahat yah? Pengusaha ato penguasa yah?
Anda sendiri yang menjawabnya...
AMIR masuk IPDN (atau apalah namanya sekarang) dan si BAKRI kuliah di Fakultas Ekonomi. Masing-masing sepakat untuk ketemuan sekalian reunian setelah lulus dari studynya masing-masing...
10 tahun kemudian berlalu. Si Amir telah menjadi seorang CAMAT dan si BAKRI telah menjadi pengusaha kontraktor sukses. Kedua sahabat itu pun sepakat janjian untuk ketemuan sekalian ingin melihat keberhasilan masing-masing.
"Halo mir..kita ketemuan yuk..sekalian liat rumahku yang baru nih..",kata Bakri suatu hari ketika menelpon Amir.
"Oke..saya datang kerumah kamu..alamatnya?" "Alamatnya Jln Perkutut No 18..dst", Jawab Bakri. Singkat cerita akhirnya Amir telah sampe di rumah Bakri yang mewah dan megah...
"Gila...lo punya rumah bagus banget! Bagaimana caranya lo bisa dapet rumah bagus gini?" Ujar Amir kagum ketika ketemu Bakri di rumahnya.
Mata Amir gak hentinya memandangi seluruh isi rumah Bakri. Mendengar ini, Bakri hanya tersenyum-senyum bangga sambil berkata.."Yah iyalah..Bakri gitu lho...Lo liat Jembatan di belakang rumah saya?"
"Iya saya liat.."Jawab Amir.
"Sssttss.. Nah..dananya tuh..sebagian masuk kesini" Kata Bakri sambil tangannya menunjukkan ke arah rumahnya...
"Wah...pantesan jembatan-jembatan sekarang kurang kuat.. habis pengusaha macam kamu yang bikin kayak gitu.." Ujar Amir sambil manggut-manggut.
Bakri hanya ketawa terkekeh mendengar kata-kata sahabatnya ini. "Oke deh bakri, Saya pulang dulu..makasih atas jamuan kamu. Kita ketemuan 10 tahun lagi yah..."Kata Amir kemudian setelah puas melihat-lihat seluruh isi rumahnya Bakri.
"Oke mir..kita ketemuan lagi 10 tahun kemudian.."
Singkat cerita lagi..10 Tahun telah berlalu.
Kriiinggg....HP Bakri berbunyi. "Halo? Bakri yah? Ini Amir. Kamu dateng yah kerumahku.." Suara Amir diseberang sana.
"Oke Mir..alamat kamu dimana?" Tanya Bakri.
Setelah diberitahu alamatnya Amir, si Bakri pun mendatangi rumah Amir. Setelah sampai di Alamat yang dituju.. Bakri kaget bukan alang kepalang melihat rumah Amir yg luar biasa besar dan megahnya bak Istana.
"Gila Mir! Rumah kamu lebih bagus dari rumah saya! Bagaimana caranya?" Tanya Bakri begitu ketemu Amir.
Mendengar ini, Amir cuman senyam-senyum saja. Setelah diprsilahkan masuk akhirnya Amir bercerita.."Yah iyalah..Amir gitu lho..Lo kan tau saya sudah Bupati sekarang.."
"Iya sih..tapi mana mungkin gaji Bupati kayak kamu bisa beli rumah segede dan semewah ini?" Ujar Bakri keheranan.
"Hahaha..Lo tau Jembatan dibelakang rumah gue ini?" Kata Amir sambil menunjuk kearah belakang rumahnya..
"Jembatan? Mana jembatannya?"Tanya Bakri keheranan karena gak liat ada jembatan di belakang rumah si Amir.
"Sssttss..Nah itu dia pointnya kri..Rencananya sih di situ mau dibangun jembatan..Tapi dananya masuk semua kesini..." Kata Amir santeai tanpa perasaan berdosa..
Bakri hanya mesam-mesem aja mendengar ini...
Lalu..sebenernya siapa sih yang jahat yah? Pengusaha ato penguasa yah?
Anda sendiri yang menjawabnya...
Saya Bukan Sayuran
05.30
Suatu kali Nasrudin menjadi orang penting di istana. Ia gunakan posisinya ini untuk menunjukkan cara mengatur orang-orang di dalam istana. Suatu hari Raja merasa lapar sekali. Beberapa tukang masak menyajikan hidangan yang luar biasa enaknya, sehingga Raja meminta Kepala Istana untuk menyiapkan makanan seperti itu setiap hari.
"Bukankah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah?" tanya sang Raja kepada Nasrudin.
"Teramat baik, Tuanku." jawab Nasrudin.
Tapi kalau tiap kali harus makan makanan yang sama, siapapun akan menjadi bosan. Lima hari kemudian, ketika para juru masak merampungkan sajian makanan untuk kesepuluh kalinya, sang Raja berteriak:
"Singkirkan semuanya! Aku benci makanan-makanan ini!"
"Ini memang sayuran terburuk di dunia, Tuanku," ujar Nasrudin.
"Tapi, Mullah, belum satu minggu yang lalu engkau mengatakan itu sayuran yang terbaik."
"Memang benar, Tuanku. Tapi hamba ini adalah pelayan Raja, bukan sayuran."
Ya sebagai seorang pelayan tentunya Nasrudin harus patuh dan nurut saja apa kata baginda.
"Bukankah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah?" tanya sang Raja kepada Nasrudin.
"Teramat baik, Tuanku." jawab Nasrudin.
Tapi kalau tiap kali harus makan makanan yang sama, siapapun akan menjadi bosan. Lima hari kemudian, ketika para juru masak merampungkan sajian makanan untuk kesepuluh kalinya, sang Raja berteriak:
"Singkirkan semuanya! Aku benci makanan-makanan ini!"
"Ini memang sayuran terburuk di dunia, Tuanku," ujar Nasrudin.
"Tapi, Mullah, belum satu minggu yang lalu engkau mengatakan itu sayuran yang terbaik."
"Memang benar, Tuanku. Tapi hamba ini adalah pelayan Raja, bukan sayuran."
Ya sebagai seorang pelayan tentunya Nasrudin harus patuh dan nurut saja apa kata baginda.
Abu Nawas Masuk Penjara
05.29
Abu Nawas masih mengeram di penjara. Namun begitu Abu Nawas masih bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan memakai tangan orang lain. Baginda berpikir. Sejenak kemudian beliau segera memerintahkan sipir penjara untuk membebaskan Abu Nawas. Baginda Raja tidak ingin menanggung resiko yang lebih buruk. Karena akal Abu Nawas tidak bisa ditebak. Bahkan di dalam penjara pun Abu Nawas masih sanggup menyusahkan orang.
Keputusan yang dibuat Baginda Raja untuk melepaskan Abu Nawas memang sangat tepat. Karena bila sampai Abu Nawas bertambah sakit hati maka tidak mustahil kesusahan yang akan ditimbulkan akan semakin gawat. Kini hidung Abu Nawas sudah bisa menghirup udara kebebasan di luar. Istri Abu Nawas menyambut gembira kedatangan suami yang selama ini sangat dirindukan. Abu Nawas juga riang. Apalagi melihat tanaman kentangnya akan membuahkan hasil yang bisa dipetik dalam waktu dekat.
Abu Nawas memang girang bukan kepalang tetapi ia juga merasa gundah. Bagaimana Abu Nawas tidak merasa gundah gulana sebab Baginda sudah tidak lagi memakai perangkap untuk memenjarakan dirinya. Tetapi Baginda Raja langsung memenjarakannya. Maka tidak mustahil bila suatu ketika nanti Baginda langsung menjatuhkan hukuman pancung. Abu Nawas yakin bahwa saat ini Baginda pasti sedang merencanakan sesuatu. Abu Nawas menyiapkan payung untuk menyambut hujan yang akan diciptakan Baginda Raja.
Pada hari itu Abu Nawas mengumumkan dirinya sebagai ahli nujum atau tukang ramal nasib. Sejak membuka praktek ramal-meramal nasib, Abu Nawas sering mendapat panggilan dari orang-orang terkenal. Kini Abu Nawas tidak saja dikenal sebagai orang yang handal dalam menciptakan gelak tawa tetapi juga sebagai ahli ramal yang jitu.
Mendengar Abu Nawas mendadak menjadi ahli ramal maka Baginda Raja Harun Al Rasyid merasa khawatir. Baginda curiga jangan-jangan Abu Nawas bisa membahayakan kerajaan. Maka tanpa pikir panjang Abu Nawas ditangkap. Abu Nawas sejak semula yakin Baginda Raja kali ini bemiat akan menghabisi riwayatnya. Tetapi Abu Nawas tidak begitu merasa gentar. Mungkin Abu Nawas sudah mempersiapkan tameng. Setelah beberapa hari meringkuk di dalam penjara, Abu Nawas digiring menuju tempat kematian.
Tukang penggal kepala sudah menunggu dengan pedang yang baru diasah. Abu Nawas menghampiri tempat penjagalan dengan amat tenang. Baginda merasa kagum terhadap ketegaran Abu Nawas. Tetapi Baginda juga bertanya-tanya dalam hati mengapa Abu Nawas begitu tabah menghadapi detik-detik terakhir hidupnya. Ketika algojo sudah siap mengayunkan pedang, Abu Nawas tertawa-tawa sehingga Baginda menangguhkan pemancungan.
Beliau bertanya, "Hai Abu Nawas, apakah engkau tidak merasa ngeri menghadapi pedang algojo?"
"Ngeri Tuanku yang mulia, tetapi hamba juga merasa gembira." jawab Abu Nawas sambil tersenyum.
"Engkau merasa gembira?" tanya Baginda kaget.
"Betul Baginda yang mulia, karena tepat tiga hari setelah kematian hamba, maka Baginda pun akan mangkat menyusul hamba ke liang lahat, karena hamba tidak bersalah sedikit pun." kata Abu Nawas tetap tenang. Baginda gemetar mendengar ucapan Abu Nawas. dan tentu saja hukuman pancung dibatalkan.
Abu Nawas digiring kembali ke penjara. Baginda memerintahkan agar Abu Nawas diperlakukan istimewa. Malah Baginda memerintahkan supaya Abu Nawas disuguhi hidangan yang enak-enak. Tetapi Abu Nawas tetap tidak kerasa tinggal di penjara. Abu Nawas berpesan dan setengah mengancam kepada penjaga penjara bahwa bila ia terus-menerus mendekam dalam penjara ia bisa jatuh sakit atau meninggal Baginda Raja terpaksa membebaskan Abu Nawas setelah mendengar penuturan penjaga penjara.
Keputusan yang dibuat Baginda Raja untuk melepaskan Abu Nawas memang sangat tepat. Karena bila sampai Abu Nawas bertambah sakit hati maka tidak mustahil kesusahan yang akan ditimbulkan akan semakin gawat. Kini hidung Abu Nawas sudah bisa menghirup udara kebebasan di luar. Istri Abu Nawas menyambut gembira kedatangan suami yang selama ini sangat dirindukan. Abu Nawas juga riang. Apalagi melihat tanaman kentangnya akan membuahkan hasil yang bisa dipetik dalam waktu dekat.
Abu Nawas memang girang bukan kepalang tetapi ia juga merasa gundah. Bagaimana Abu Nawas tidak merasa gundah gulana sebab Baginda sudah tidak lagi memakai perangkap untuk memenjarakan dirinya. Tetapi Baginda Raja langsung memenjarakannya. Maka tidak mustahil bila suatu ketika nanti Baginda langsung menjatuhkan hukuman pancung. Abu Nawas yakin bahwa saat ini Baginda pasti sedang merencanakan sesuatu. Abu Nawas menyiapkan payung untuk menyambut hujan yang akan diciptakan Baginda Raja.
Pada hari itu Abu Nawas mengumumkan dirinya sebagai ahli nujum atau tukang ramal nasib. Sejak membuka praktek ramal-meramal nasib, Abu Nawas sering mendapat panggilan dari orang-orang terkenal. Kini Abu Nawas tidak saja dikenal sebagai orang yang handal dalam menciptakan gelak tawa tetapi juga sebagai ahli ramal yang jitu.
Mendengar Abu Nawas mendadak menjadi ahli ramal maka Baginda Raja Harun Al Rasyid merasa khawatir. Baginda curiga jangan-jangan Abu Nawas bisa membahayakan kerajaan. Maka tanpa pikir panjang Abu Nawas ditangkap. Abu Nawas sejak semula yakin Baginda Raja kali ini bemiat akan menghabisi riwayatnya. Tetapi Abu Nawas tidak begitu merasa gentar. Mungkin Abu Nawas sudah mempersiapkan tameng. Setelah beberapa hari meringkuk di dalam penjara, Abu Nawas digiring menuju tempat kematian.
Tukang penggal kepala sudah menunggu dengan pedang yang baru diasah. Abu Nawas menghampiri tempat penjagalan dengan amat tenang. Baginda merasa kagum terhadap ketegaran Abu Nawas. Tetapi Baginda juga bertanya-tanya dalam hati mengapa Abu Nawas begitu tabah menghadapi detik-detik terakhir hidupnya. Ketika algojo sudah siap mengayunkan pedang, Abu Nawas tertawa-tawa sehingga Baginda menangguhkan pemancungan.
Beliau bertanya, "Hai Abu Nawas, apakah engkau tidak merasa ngeri menghadapi pedang algojo?"
"Ngeri Tuanku yang mulia, tetapi hamba juga merasa gembira." jawab Abu Nawas sambil tersenyum.
"Engkau merasa gembira?" tanya Baginda kaget.
"Betul Baginda yang mulia, karena tepat tiga hari setelah kematian hamba, maka Baginda pun akan mangkat menyusul hamba ke liang lahat, karena hamba tidak bersalah sedikit pun." kata Abu Nawas tetap tenang. Baginda gemetar mendengar ucapan Abu Nawas. dan tentu saja hukuman pancung dibatalkan.
Abu Nawas digiring kembali ke penjara. Baginda memerintahkan agar Abu Nawas diperlakukan istimewa. Malah Baginda memerintahkan supaya Abu Nawas disuguhi hidangan yang enak-enak. Tetapi Abu Nawas tetap tidak kerasa tinggal di penjara. Abu Nawas berpesan dan setengah mengancam kepada penjaga penjara bahwa bila ia terus-menerus mendekam dalam penjara ia bisa jatuh sakit atau meninggal Baginda Raja terpaksa membebaskan Abu Nawas setelah mendengar penuturan penjaga penjara.
Kehilangan Sorban
05.19
Suatu hari Nasrudin kehilangan sehelai sorbannya yang bagus dan berharga mahal.
"Kamu tidak sedih Nasrudin?" seseorang bertanya kepadarzya.
"Tidak. Aku optimistis, kok. Kau sendiri lihat, aku telah menawarkan hadiah setengah sekeping uang perak bagi siapa saja menemukannya."
"Tapi penemunya, tentu, tidak akan mengembalikan sorbanmu. Habis, hadiahnya tidak sebanding dengan nilai sorban yang seratus kali lipat itu."
"Sudah kupikirkan itu. Aku juga sudah membuat pengumuman bahwa sorban yang hilang itu kondisinya kotor sekali dan tua, berbeda dengan yang sebenarnya."
"Kamu tidak sedih Nasrudin?" seseorang bertanya kepadarzya.
"Tidak. Aku optimistis, kok. Kau sendiri lihat, aku telah menawarkan hadiah setengah sekeping uang perak bagi siapa saja menemukannya."
"Tapi penemunya, tentu, tidak akan mengembalikan sorbanmu. Habis, hadiahnya tidak sebanding dengan nilai sorban yang seratus kali lipat itu."
"Sudah kupikirkan itu. Aku juga sudah membuat pengumuman bahwa sorban yang hilang itu kondisinya kotor sekali dan tua, berbeda dengan yang sebenarnya."
Ungkapan Cinta Dalan 100 bahasa
08.31
Hmmmmm...Cinta, menarik bila dibicarakan.,dan diungkapkan...tapi pernahkah terbesit di benak kita " Gimana kalo mengungkapkan kata Cinta Dalam 100 Bahasa,
English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M’bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T’estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki’
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipi no - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t’aime, Je t’adore
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - Ich liebe dich
Greek - S’agapo
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha wau ia oi
Hai Lok Hong : gua ai li
Hebrew - Ani ohev otah (to female)
Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu’ umi unangwa’ta
Hokkien : wa ai lu
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i’ ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Aishiteru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Malay - Saya cintakan mu / Aku ci nta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh’ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te ubesk
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gradh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sign Language - ,,,/ (represents position of fingers when signing’I Love You’)
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - ‘Rwy’n dy garu
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe
English - I love you
Afrikaans - Ek het jou lief
Albanian - Te dua
Arabic - Ana behibak (to male)
Arabic - Ana behibek (to female)
Armenian - Yes kez sirumen
Bambara - M’bi fe
Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
Belarusian - Ya tabe kahayu
Bisaya - Nahigugma ako kanimo
Bulgarian - Obicham te
Cambodian - Soro lahn nhee ah
Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
Catalan - T’estimo
Cheyenne - Ne mohotatse
Chichewa - Ndimakukonda
Corsican - Ti tengu caru (to male)
Creol - Mi aime jou
Croatian - Volim te
Czech - Miluji te
Danish - Jeg Elsker Dig
Dutch - Ik hou van jou
Esperanto - Mi amas vin
Estonian - Ma armastan sind
Ethiopian - Afgreki’
Faroese - Eg elski teg
Farsi - Doset daram
Filipi no - Mahal kita
Finnish - Mina rakastan sinua
French - Je t’aime, Je t’adore
Gaelic - Ta gra agam ort
Georgian - Mikvarhar
German - Ich liebe dich
Greek - S’agapo
Gujarati - Hoo thunay prem karoo choo
Hiligaynon - Palangga ko ikaw
Hawaiian - Aloha wau ia oi
Hai Lok Hong : gua ai li
Hebrew - Ani ohev otah (to female)
Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hae
Hmong - Kuv hlub koj
Hopi - Nu’ umi unangwa’ta
Hokkien : wa ai lu
Hungarian - Szeretlek
Icelandic - Eg elska tig
Ilonggo - Palangga ko ikaw
Indonesian - Saya cinta padamu
Inuit - Negligevapse
Irish - Taim i’ ngra leat
Italian - Ti amo
Japanese - Aishiteru
Kannada - Naanu ninna preetisuttene
Kapampangan - Kaluguran daka
Kiswahili - Nakupenda
Konkani - Tu magel moga cho
Korean - Sarang Heyo
Latin - Te amo
Latvian - Es tevi miilu
Lebanese - Bahibak
Lithuanian - Tave myliu
Malay - Saya cintakan mu / Aku ci nta padamu
Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
Mandarin Chinese - Wo ai ni
Marathi - Me tula prem karto
Mohawk - Kanbhik
Moroccan - Ana moajaba bik
Nahuatl - Ni mits neki
Navaho - Ayor anosh’ni
Norwegian - Jeg Elsker Deg
Pandacan - Syota na kita!!
Pangasinan - Inaru Taka
Papiamento - Mi ta stimabo
Persian - Doo-set daaram
Pig Latin - Iay ovlay ouyay
Polish - Kocham Ciebie
Portuguese - Eu te amo
Romanian - Te ubesk
Russian - Ya tebya liubliu
Scot Gaelic - Tha gradh agam ort
Serbian - Volim te
Setswana - Ke a go rata
Sign Language - ,,,/ (represents position of fingers when signing’I Love You’)
Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
Sioux - Techihhila
Slovak - Lu`bim ta
Slovenian - Ljubim te
Spanish - Te quiero / Te amo
Swahili - Ninapenda wewe
Swedish - Jag alskar dig
Swiss-German - Ich lieb Di
Tagalog - Mahal kita
Taiwanese - Wa ga ei li
Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
Tamil - Nan unnai kathalikaraen
Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
Thai - Chan rak khun (to male)
Thai - Phom rak khun (to female)
Turkish - Seni Seviyorum
Ukrainian - Ya tebe kahayu
Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
Welsh - ‘Rwy’n dy garu
Yiddish - Ikh hob dikh
Yoruba - Mo ni fe
NEGRI NGERI, Sebuah Analisa Sosial
08.22
Berbicara mengenai analisa sosial masyarakat, Teringat sebuah lagu yang kurang lebih Sebagai Berikut:
“Lihatlah negri kita, Yang subur dan kaya raya
Sawah ladang terhampar luas, samudra biru
Tapi Ratapilah Negri kita, yang tinggal hanyalah cerita., cerita dan cerita.
Pengangguran menyebar luas, kemiskinan meraja lela,
Pedagang kaki lima tergusur teraniaya,
Bocah-bocah kecil merintihMelangsungkan mimpi dijalanan,
buruh kerap diahadapi penderitaan:
dst…..
Lagu diatas, yang judulnya kemudian menjadi judul esai ini, dibawakan oleh Marjinal, sebuah band berialiran punk sosialis. Dalam lagu tersebut banyak manyoroti tentang kondisi Negara kita dewasa ini. Mungkin tidak penting bagi kita siapa atau apa yang meneriakkana lagu itu, tapi yang terpenting adalah kejujuran dah realitas yang yeng di usung lagu tersebut.
Kita sering terbuai dalam romantisme masa lalu yang mengatakan bahwa Indonesia negri yang kaya, jamrud katulistiwa, SDA yang melimpah, tongkat kayu dan batu jadi tanaman dan segudang julukan-julukan agung yang menempel pada kata INDONESIA. Tapi pada realitanya, sampai detik ini, Di atas tanah yang katanya kaya ini, masih berdiri ribuan bahkan jutaan anak-anak jalanan, pengemis, gelandangan, petani-petani miskin, pengangguran dan kaum-kaum mlarat lain. Kemana semua kekayaan bangsa ini? Apakah masih terkubur ratusan meter diperut bumu? Ataukah masih tenggelam di dasa laut? Apakah tersembunyi didalam hutan-hutan kita yang bahkan tidah nyaman lagi bagi seekor cicak?. Pertanyaan seperti itu pasti sering timbul di benak kita, dan sering sekali ujung dari pertanyaan itu pasti mangerucut pada pada satu vonis yang menyatakan bahwa pemerintah masih amat sangat tidak bejus dalam mengelola semua itu sehingga bangsa kita masing menjadi bangsa yang melarat., pemerintaha masih hobi bertekuk lutut, masih takut untuk berdiri tegak dengan kaki-kakinya.
Mungkin untuk saat ini hal itu adalah yang paling rasional yang bias kita pakai sebagai jawaban, bagaimana tidak, begitu entengnya pemerintah melepaskan kekayaan alam kita ke tangan asing, menjual BUMN-BUMN kita kepada perusahaan asing, tidak hanya satu atau dua tapi banyak sekali dan itupun sektor-sektor yang sangat strategis, yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dari mulai zaman Suharto (semoga diampuni oleh Allah) satu persatu kekayaan alam kita dijual ke pihak asing, sampai saat ini tak terhitung barapa banyak kekayaan alam kita menjadi milik asing dan manghasilkan triliunan rupiah bagi mereka, sedangkan masyarakat kita sendiri kebanyakan hanya menjadi kuli di perusahaan-perusahaan mereka.
Sangat ironis memang, ditengah kemelaratan masyarakat yang tak kunjung usai ini, dimanfaat oleh segelintir orang untuk kepentingan pribadi. Mereka memanfaatkan kesusahan masyarakat untuk melancarkan jalan mereka menuju kekuasaan. Janji janji tentang sembako murah, lapangan pekerjaan kalau mereka berkuasa, itu semua hanya omong kosong, Sembako tidak perlu terlalu murah seandainya rakyat kita tidak miskin. Selama pemerintah kita masih hobi “menjual Negara” ini pada orang asing, mau tidak mau kemlaratan akan terus menjadi soulmate yang setia menemani negri ini melalui hari demi hari. Kalau dulu jama Pemerintahan Soekarno pernah mengataka “Inggris kita linggis, Amerika Kita Setrika”. Tapi pemerintahan Sekarang, “Pada Inggris kita menagis, Amerika Kita Mengiba”.
Yang dibutuhkan sekarang adalah keberanian dari pemerintah kita untuk membuat kebijakan yang pro rakyat, yang ikhlas berjuang untuk rakyat, bukan untuk golongannya. Sehingga tidak ada saling kalim mengenai keberhasilan masing-masing golongan. Lakukanlah semua untuk rakyat, untuk sati bangsa, satu bahasa dan satu tumpah darah Indonesia.Merdeka….!!!!(-642)
“Lihatlah negri kita, Yang subur dan kaya raya
Sawah ladang terhampar luas, samudra biru
Tapi Ratapilah Negri kita, yang tinggal hanyalah cerita., cerita dan cerita.
Pengangguran menyebar luas, kemiskinan meraja lela,
Pedagang kaki lima tergusur teraniaya,
Bocah-bocah kecil merintihMelangsungkan mimpi dijalanan,
buruh kerap diahadapi penderitaan:
dst…..
Lagu diatas, yang judulnya kemudian menjadi judul esai ini, dibawakan oleh Marjinal, sebuah band berialiran punk sosialis. Dalam lagu tersebut banyak manyoroti tentang kondisi Negara kita dewasa ini. Mungkin tidak penting bagi kita siapa atau apa yang meneriakkana lagu itu, tapi yang terpenting adalah kejujuran dah realitas yang yeng di usung lagu tersebut.
Kita sering terbuai dalam romantisme masa lalu yang mengatakan bahwa Indonesia negri yang kaya, jamrud katulistiwa, SDA yang melimpah, tongkat kayu dan batu jadi tanaman dan segudang julukan-julukan agung yang menempel pada kata INDONESIA. Tapi pada realitanya, sampai detik ini, Di atas tanah yang katanya kaya ini, masih berdiri ribuan bahkan jutaan anak-anak jalanan, pengemis, gelandangan, petani-petani miskin, pengangguran dan kaum-kaum mlarat lain. Kemana semua kekayaan bangsa ini? Apakah masih terkubur ratusan meter diperut bumu? Ataukah masih tenggelam di dasa laut? Apakah tersembunyi didalam hutan-hutan kita yang bahkan tidah nyaman lagi bagi seekor cicak?. Pertanyaan seperti itu pasti sering timbul di benak kita, dan sering sekali ujung dari pertanyaan itu pasti mangerucut pada pada satu vonis yang menyatakan bahwa pemerintah masih amat sangat tidak bejus dalam mengelola semua itu sehingga bangsa kita masing menjadi bangsa yang melarat., pemerintaha masih hobi bertekuk lutut, masih takut untuk berdiri tegak dengan kaki-kakinya.
Mungkin untuk saat ini hal itu adalah yang paling rasional yang bias kita pakai sebagai jawaban, bagaimana tidak, begitu entengnya pemerintah melepaskan kekayaan alam kita ke tangan asing, menjual BUMN-BUMN kita kepada perusahaan asing, tidak hanya satu atau dua tapi banyak sekali dan itupun sektor-sektor yang sangat strategis, yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dari mulai zaman Suharto (semoga diampuni oleh Allah) satu persatu kekayaan alam kita dijual ke pihak asing, sampai saat ini tak terhitung barapa banyak kekayaan alam kita menjadi milik asing dan manghasilkan triliunan rupiah bagi mereka, sedangkan masyarakat kita sendiri kebanyakan hanya menjadi kuli di perusahaan-perusahaan mereka.
Sangat ironis memang, ditengah kemelaratan masyarakat yang tak kunjung usai ini, dimanfaat oleh segelintir orang untuk kepentingan pribadi. Mereka memanfaatkan kesusahan masyarakat untuk melancarkan jalan mereka menuju kekuasaan. Janji janji tentang sembako murah, lapangan pekerjaan kalau mereka berkuasa, itu semua hanya omong kosong, Sembako tidak perlu terlalu murah seandainya rakyat kita tidak miskin. Selama pemerintah kita masih hobi “menjual Negara” ini pada orang asing, mau tidak mau kemlaratan akan terus menjadi soulmate yang setia menemani negri ini melalui hari demi hari. Kalau dulu jama Pemerintahan Soekarno pernah mengataka “Inggris kita linggis, Amerika Kita Setrika”. Tapi pemerintahan Sekarang, “Pada Inggris kita menagis, Amerika Kita Mengiba”.
Yang dibutuhkan sekarang adalah keberanian dari pemerintah kita untuk membuat kebijakan yang pro rakyat, yang ikhlas berjuang untuk rakyat, bukan untuk golongannya. Sehingga tidak ada saling kalim mengenai keberhasilan masing-masing golongan. Lakukanlah semua untuk rakyat, untuk sati bangsa, satu bahasa dan satu tumpah darah Indonesia.Merdeka….!!!!(-642)
Definisi cinta
05.48
GURU FISIKA
Cinta adalah merupakan daya tarik – menarik antara kutub positif (lelaki) ke kutub yang tak sejenisnya (tentulah sidia)
GURU BIOLOGI
Cinta merupakan cara mempelajari hubungan antara makhluk hidupan dengan lingkungannya
GURU KIMIA
Cinta merupakan tindakbalas kimia yang tidak diketahui unsurnya
GURU MATEMATIKA
Cinta adalah satu cara untuk menentukan daerah ketidaksamaan antara dua garis yang tidak sejajar
GURU PENDIDIKAN ISLAM
Jangan sekali-kali meninggalkan cinta tetapi jangan terlalu dekat padanya kerana hidup ini penuh dengan iblis dan syaitan yang sanggup menggoda manusia untuk membuat dosa dan cinta adalah sasaran dosa
GURU PENDIDIKAN MUZIK
Cinta adalah ibarat irama dan lagu yang tidak dapat dipisahkan
GURU EKONOMI
Cinta merupakan keperluan manusia yang harus dipenuhi sama ada secara langsung atau tidak langsung
GURU SEJARAH
Cinta akan hanya akan menjadi cinta sekiranya ianya tepat dan benar. Tapi jangan lupa jika ada sebab, pasti ada akibatnya.
GURU GEOGRAFI
Cinta adalah seperti 4 musim yang melanda kebanyakan Negara Eropah….kadangkala berbunga, kadangkala panas, kadangkala dingin dan kadangkalanya luruh
GURU BAHASA
Cinta dianggap indah kerana di dalamnya ada satu kesatuan yang harmonis antara bentuk bahasa dan isinya
Cinta adalah merupakan daya tarik – menarik antara kutub positif (lelaki) ke kutub yang tak sejenisnya (tentulah sidia)
GURU BIOLOGI
Cinta merupakan cara mempelajari hubungan antara makhluk hidupan dengan lingkungannya
GURU KIMIA
Cinta merupakan tindakbalas kimia yang tidak diketahui unsurnya
GURU MATEMATIKA
Cinta adalah satu cara untuk menentukan daerah ketidaksamaan antara dua garis yang tidak sejajar
GURU PENDIDIKAN ISLAM
Jangan sekali-kali meninggalkan cinta tetapi jangan terlalu dekat padanya kerana hidup ini penuh dengan iblis dan syaitan yang sanggup menggoda manusia untuk membuat dosa dan cinta adalah sasaran dosa
GURU PENDIDIKAN MUZIK
Cinta adalah ibarat irama dan lagu yang tidak dapat dipisahkan
GURU EKONOMI
Cinta merupakan keperluan manusia yang harus dipenuhi sama ada secara langsung atau tidak langsung
GURU SEJARAH
Cinta akan hanya akan menjadi cinta sekiranya ianya tepat dan benar. Tapi jangan lupa jika ada sebab, pasti ada akibatnya.
GURU GEOGRAFI
Cinta adalah seperti 4 musim yang melanda kebanyakan Negara Eropah….kadangkala berbunga, kadangkala panas, kadangkala dingin dan kadangkalanya luruh
GURU BAHASA
Cinta dianggap indah kerana di dalamnya ada satu kesatuan yang harmonis antara bentuk bahasa dan isinya